26.1 C
Samarinda
Wednesday, October 16, 2024

Ketua BP-BKT Klarifikasi Alasan Beasiswa Kaltim Tuntas Tidak Merata

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Program Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) tengah menjadi sorotan setelah pengumuman penerima tahun ini menimbulkan kekecewaan di kalangan pendaftar.

Ketua Badan Pelaksana Beasiswa Kaltim Tuntas (BP-BKT), Iman Hidayat, angkat bicara terkait polemik tersebut, khususnya mengenai kriteria penerima dan keterbatasan anggaran yang menjadi alasan utama penyeleksian ketat.

Menurutnya, program beasiswa tidak menetapkan jumlah penerima yang pasti setiap tahunnya, kecuali yang terikat dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) 2019-2023.

“Tahun ini, program beasiswa masih mengikuti RKPD karena belum ada Gubernur definitif yang baru,” bebernya via telepon pada Selasa, 17 September 2024.

Hal ini memicu perdebatan, terutama terkait target penerima beasiswa yang dinilai tidak merata.

Iman menjelaskan, dalam Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD), hanya penerima beasiswa dari golongan kurang mampu yang ditargetkan sebanyak 20.000 orang.

“Permasalahan utamanya ada pada anggaran dan tingkat Uang Kuliah Tunggal (UKT) serta Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang diterima oleh mahasiswa,” tambahnya.

Lebih jauh, ia mengklarifikasi bahwa untuk pendaftar dari golongan lain, seperti prestasi akademik, penerimaan beasiswa dilakukan dengan sistem ranking berdasarkan anggaran yang tersedia. Hal ini menyebabkan kekecewaan bagi pendaftar yang merasa layak, tapi tidak lolos seleksi.

“Skoring penerima beasiswa dilakukan berdasarkan prestasi, akreditasi perguruan tinggi, dan akreditasi program studi,” ungkap Iman.

Adapun polemik juga muncul terkait mekanisme skoring yang digunakan dalam penentuan penerima, di mana penyesuaiannya dilakukan dengan kriteria yang sudah diatur dalam petunjuk teknis.

Dikatakannya, kampus dengan akreditasi minimal “B” bisa mendaftarkan ke program BKT, sementara yang di bawah itu diarahkan ke beasiswa stimulan. Selain itu, kampus dengan akreditasi lebih tinggi dianggap bisa mengeluarkan indeks prestasi lebih akurat.

“Jumlah pendaftar yang mencapai 296.247 dari berbagai kategori juga memperburuk situasi. Meski begitu, hanya 47.185 peserta yang dinyatakan lolos. Penentuan ini sudah sesuai dengan kriteria dan kemampuan anggaran yang tersedia, sekaligus memastikan penerimaan beasiswa tepat sasaran,” lanjut Iman Hidayat.

Dengan polemik yang terus berlanjut, ia berharap bahwa penjelasan ini dapat menjawab kebingungan dan keluhan publik terkait proses seleksi. (Zayn)

 

Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim

- Advertisement -

LIHAT JUGA

- Advertisement -

TERBARU

POPULER