src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js">
HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap 28 Oktober menjadi momen sakral yang dirayakan mengingat peran besar kaum muda terhadap sejarah panjang Indonesia dalam meraih kemerdekaan.
Calon Wali Kota Samarinda Andi Harun saat berdiskusi dengan para mahasiswa dari berbagai kampus di Samarinda. (Zayn/headlinekaltim.co)
Momen Sumpah Pemuda tahun 2024 di Kalimantan Timur (Kaltim) sendiri dimanfaatkan dengan merespon situasi politik menjelang pemilihan kepala daerah.Hari pemungutan suara yang akan digelar sebulan ke depan dimanfaatkan kaum muda lewat ruang-ruang dialog politik dengan bakal calon kepala daerah.
Salah satu di antaranya adalah organisasi Galang Api yang menggelar Kongkow Pemoeda, bak konsep “Desak Anies” di Pilpres sebelumnya, dua figur kepala daerah yakni Calon Walikota Samarinda Andi Harun bersama Calon Wakil Gubernur Kalimantan Timur Seno Aji ditetapkan menjadi narasumber dalam acara yang bertempat di Kong Djie Coffee, Jalan Niaga Utara pada Senin, 28 Oktober 2024 malam.
Dengan konsep santai,para narasumber duduk di atas mimbar untuk menjawab pertanyaan para peserta yang mengelilingi mereka.
Devy Husnul Khatimah, sosok mahasiswa ilmu pemerintahan angkatan 2020 dari Universitas Mulawarman, membuka pertanyaan soal representasi perempuan yang masih minim di pemerintahan saat ini.
“Sedari awal, tidak ada juga calon kepala daerah yang berbicara lebih spesifik ataupun memberi perhatian khusus pada isu gender, terutama perempuan, yang sering diabaikan haknya,” ungkapnya.
Devy juga menegaskan agar pemimpin tidak menguatkan kebijakan yang bersifat patriarki. Arah kebijakan dan program yang dibuat harus mempertimbangkan aspek kesetaraan serta kesejahteraan.
Menjawab hal tersebut, Seno Aji menjelaskan bahwa perwakilan gender di pemerintahan sudah cukup baik. Ini terlihat dari beberapa tokoh perempuan dengan kedudukan penting.”Contohnya, pimpinan DPRD Kaltim dari Fraksi PDIP ada Ananda Emira Moeis, lalu dari Fraksi PKB juga ada Yenni Eviliana. Selain itu, Sekretaris Pemprov Kaltim, Sri Wahyuni, juga merupakan sosok perempuan. Di tingkat kepala dinas ada Ririn Sari Dewi sebagai Kadispar Kaltim, masih banyak lagi,” jelasnya.
Pada sesi berikutnya, mahasiswa ekonomi dari salah satu universitas di Samarinda menyampaikan soal tantangan besar pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam memasarkan produk karena berbagai hambatan administrasi dan minimnya dukungan dari pemerintah.
“Pemerintah sering berbicara soal UMKM, tapi bagaimana realitanya di lapangan? Banyak produk unggulan, tapi akses pasar dan branding kurang. Pemerintah seharusnya turun tangan lebih konkret,” kata Kamarul Azwan.
Menanggapinya, Andi Harun mengungkapkan bahwa dukungan pemerintah berupa dana sebesar Rp 15 miliar telah dialokasikan di BPD Kaltimtara untuk membantu permodalan UMKM.
“Selain itu, Citra Niaga ini akan jadi wajah UMKM Samarinda. Setelah revitalisasi fisik, kami akan lanjutkan penataan agar produk UMKM lebih eye-catching dan mudah dikenali publik,” jelas Andi Harun.
Azwan tak berhenti di situ saja. Dia menyentil kegiatan Kongkow Pemoeda yang diduga sebagai bentuk kampanye gaya baru. Meskipun demikian, Andi Harun membantah klaim itu dan menerangkan bahwa posisinya saat ini adalah pemateri. “Kami di sini hanya untuk berbagi ilmu dan berdiskusi. Identitas kampanye sama sekali tidak kami bawa.”
Gema Muda Kaltim Dukung Isran-Hadi
Sekira 290 meter bergerak ke Gedung Nasional Kalimantan Timur di Jalan Panglima Batur, juga diisi dengan gelaran kongres oleh delegasi pemuda dari 10 kabupaten/kota se-Kaltim di bawah naungan organisasi Gema Muda Kaltim.
Gema Muda Kaltim menggelar kongres dan deklerasi dukungan mereka kepada Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor-Hadi Mulyadi yang bertempat di Gedung Nasional Kalimantan Timur. (zayn/headlinekaltim.co)
Proses diskusi panjang hingga dini hari itu menelurkan sikap untuk mendeklarasikan dukungan kepada Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor–Hadi Mulyadi.
“Dari hasil diskusi kami bersama sepuluh delegasi, bahwa kami menyampaikan sikap politik yakni memberikan mandat dan dukungan kepada pasangan calon nomor urut satu Isran Noor dan Hadi Mulyadi,” ucap utusan Gema Muda Samarinda, Sayid Ferhat.
Saat diwawancarai, Founder Gema Muda Kaltim, Renaldi Saputra, menyebut bahwa kongres itu merupakan langkah penting bagi mereka untuk mengambil sikap dukungan yang jelas di kontestasi Pilkada Serentak pada November mendatang.
“Kami tidak ingin sikap anak muda menjadi abu-abu, tetapi kami ingin ada kejelasan sikap politik agar dapat terlibat penuh dalam proses demokrasi,” ujarnya.
Begitu ditanya alasan memilih Isran-Hadi, dia memaparkan sejumlah faktor di balik dukungan tersebut. Mulai dari kesiapan menerima kritik, menghindari isu politik dinasti, sampai harapan terhadap pembangunan berkelanjutan.
“Kami ingin pemimpin yang tidak hanya siap untuk memimpin tetapi juga siap menerima masukan dari masyarakat, alih-alih mengambil tindakan hukum terhadap kritik. Lebih representatif dan akuntabel tanpa jaringan keluarga dalam jabatan strategis. Serta bertujuan mendorong partisipasi pemuda dalam pembangunan,” beber Renaldi.
Seiring mengalirnya dialog demi dialog di tengah semangat Sumpah Pemuda, kongres dan kongkow ini seakan menjelma jadi panggung bagi kaum muda Kaltim untuk menegaskan posisi mereka.
Di hadapan politik yang terus menggeliat, anak-anak muda ini tak ingin hanya menjadi penonton. Aspirasi dan kritik mereka pada isu gender, peran UMKM, hingga komitmen pada demokrasi tanpa dinasti politik, menunjukkan semangat juang untuk menyaksikan perubahan yang lebih konkret. (Zayn)
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim