HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Lion Air akhirnya mendarat perdana di Bumi Batiwakkal, pada Rabu, 9 September 2020 sekitar pukul 10.00 WITA.
Pesawat Boeing generasi terbaru tersebut di sebut-sebut sebagai yang paling besar di kelasnya. Itu juga terlihat saat bersanding dengan pesawat maskapai lain di Bandara Kalimarau. Pesawat milik Lion Air itu nampak perkasa.
Penerbangan perdana dari Bandara Sepinggan ini disambut dengan sederhana di tengah pandemi COVID-19. Menggunakan pesawat generasi terbaru Boeing, Lion Air akan membuka rute penerbangan Berau-Balikpapan-Surabaya. Pihak maskapai menyebut harga tiket menuju Surabaya berkisar Rp 400 ribuan.
“Harga tersebut tersedia selama bulan September 2020. Jadwalnya Lion Air akan terbang setiap hari pukul 10.00 wita,” ujar General Manager Lion Air, Boentoro Suharianto, saat dikonfirmasi pada Rabu, 9 September 2020.
Pendaratan perdana Boeing generasi terbaru ini tertunda dari jadwal sebelumnya akibat pandemi COVID-19. Yang seharusnya mendarat pada April lalu, baru mendarat awal September ini.
Boentoro menyebut, persentase kepuasan masyarakat terhadap masuknya Lion Air di luar perkiraan. Awalnya, pihaknya hanya mengira antusiasme masyarakat kurang dari 70 persen.
“Ternyata antusiasme masyarakat melebihi 80 persen,” ungkapnya.
Sasaran promosi penerbangan ke Berau adalah pesona pariwisata di Kabupaten Berau. Untuk itu, frekuensi penerbangan akan terus ditingkatkan ke depannya.
Saat ini, penerbangan hanya satu kali dalam sehari. “Kita liat dulu kondisi pasar. Mungkin ke depan nanti akan ditingkatkan menjadi dua kali penerbangan dalam sehari. Tapi kita optimistis bahwa potensi pasar akan membaik karena tujuan wisata yang bagus,” beber Boentoro.
Usai membuka penerbangan di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan dan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, pihaknya menyebut akan membuka rute baru ke Bandung, Jawa Barat.
Mengingat masih dalam masa pandemi COVID-19, pihaknya berani mengambil resiko melakukan terobosan.
Boentoro menegaskan maskapai Lion Air menerapkan protokol kesehatan yang sudah diterapkan oleh pemerintah.
“Semua pesawat kita di lengkapi dengan High Efficiency Particulate Air (HEPA), filter udara yang sangat canggih yang biasa digunakan di rumah sakit di tempat pembedahan. Yang akan menyerap atau mampu memfilter udara sampai dengan 99,99%,” jelasnya.
“HEPA juga mampu menyerap partikel dari ukuran 0,1 sampai 0,3 mikron. Bakteri dan virus itu ukurannya berkisar antara 0,125 hingga 0,3,” tambahnya.
Boentoro menuturkan menggunakan moda transportasi udara sangatl aman, asal memiliki penyaring udara yang bagus untuk menjamin keamanan dan mencegah penyebaran COVID-19 di dalam pesawat.
“Jadi sangat aman, bahkan lebih aman kita menggunakan transportasi udara asal pesawat itu mempunyai HEPA, seperti yang terpasang di pesawat kita,” pungkasnya.
Penulis: Sofi
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim