src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js"> Kejati Kaltim Turunkan Tim Investigasi terkait Kasus Kapal Tabrak Jembatan Mahakam 1

Kejati Kaltim Turunkan Tim Investigasi terkait Kasus Kapal Tabrak Jembatan Mahakam 1

3 minutes reading
Tuesday, 29 Apr 2025 23:54 141 huldi amal

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kaltim mengaku tengah mendalami potensi unsur pidana dalam peristiwa penabrakan Jembatan Mahakam I oleh kapal ponton yang kembali terjadi pada Sabtu malam, 26 April 2025. Insiden ini menjadi kejadian ke-23 sejak jembatan tersebut dibangun dan kini mendapat perhatian serius dari aparat penegak hukum.

Kejati Kaltim tidak tinggal diam dan bertindak responsif. Saat ini, Korps Adhyaksa tengah  membentuk tim untuk mengetahui ada atau tidaknya peristiwa pidana terkait peristiwa tersebut.

Ini diungkapkan Kasi Penkum Toni Yuswanto. “Tim telah melakukan pengumpulan data dan keterangan atas peristiwa kapal tongkang yang telah menabrak jembatan Mahakam I Samarinda,” kata Toni, Selasa, 29 April 2025, di Samarinda.

Peristiwa kapal tongkang menabrak jembatan Mahakam I Samarinda menyita perhatian publik karena telah beberapa kali terjadi. Insiden berulang mengakibatkan jembatan mengalami kerusakan sehingga dikhawatirkan membahayakan para pengguna jembatan. Hal tersebut juga bakal berimbas pada perekonomian di Kota Samarinda.

Kejati Kaltim, kata Toni, akan melakukan pendalaman dugaan penyalahgunaan wewenang dari peristiwa kapal tongkang yang telah menabarak jembatan Mahakam I Samarinda. “Tim terus mendalami adanya dugaan penyalahgunaan wewenang dengan mengumpulkan data dan keterangan dari beberapa pihak yang nantinya ditemukan siapa yang harus bertanggungjawab dalamperistiwa ini,” ucap Toni.

“Dalam waktu yang tidak terlalu Tim akan menyampaikan hasilnya,” tutupnya Toni.

Sementara, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 4 Samarinda memberikan klarifikasi resmi terkait insiden tongkang yang menabrak 1 di Samarinda, Kalimantan Timur pada Sabtu 26 April 2025 malam.

Menurut klarifikasi dari Pelindo, kejadian ini terjadi di luar jam operasional penggolongan kapal. Dilansir dari Antara, Tim Humas Pelindo Regional 4 Samarinda Ali Akbar menjelaskan kronologi insiden yang berlangsung Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WITA.

Saat itu, kapal tongkang milik PT SKA tengah melakukan olah gerak tambat, bersiap menunggu layanan penggolongan jembatan yang dijadwalkan keesokan harinya. Baca juga: Jembatan Mahakam Kembali Dihantam Tongkang Batu Bara untuk ke-23 Kalinya, Ini Klarifikasi Pelindo “Pada jam tersebut sudah tidak masuk jam kegiatan penggolongan di Jembatan Mahakam,” jelas Ali Akbar.

Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa saat olah gerak berlangsung, tali pengikat tugboat ke tongkang putus. Akibatnya, tongkang hanyut terbawa arus sungai menuju bawah jembatan. Upaya penyelamatan oleh tugboat pemilik barang tidak berhasil, sehingga pihak kapal melaporkan kejadian tersebut kepada kepanduan Pelindo untuk meminta bantuan evakuasi.

Sebagai pengelola operasional pelayaran di Sungai Mahakam, Pelindo kemudian mengerahkan dua unit kapal tunda untuk melakukan evakuasi. Pada saat proses ini, tongkang sudah melewati kolong jembatan dan mendekati Jety Pertamina.

Evakuasi akhirnya dilakukan ke area dekat Masjid Jami’ Darun Ni’mah, Karang Asam. “Posisi Pelindo di sini membantu evakuasi tongkang yang hanyut di wilayah kerja Pelindo sebagai tanggung jawab atas keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim,” tegas Ali Akbar. (MSD)

 

Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim

LAINNYA