Kadisdik Kaltim : Jangan Paksa Sekolah Karena Jenuh

3 minutes reading
Saturday, 2 Jan 2021 14:47 544 Muhammad Yamin

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim Anwar Sanusi kembali menegaskan terkait surat edaran penundaan sekolah tatap muka awal tahun 2021 ini, berdasarkan keputusan dari Pemerintah Provinsi Kaltim.

Hal itu diucapkannya di hadapan Walikota Samarinda Syaharie Jaang, Kepala Dinas Pendidikan kota Samarinda Asli Nuryadin dan perwakilan seluruh guru Olahraga se-kabupaten/kota Kaltim pada Sabtu, 2 Januari 2020, saat acara Musyawarah Wilayah IGOR Kaltim 2020.

Ketegasan tersebut juga sebagai pemberitahuan kepada pemerintah kota Samarinda dan Disdik kota Samarinda yang pada 30 Desember 2020 lalu mengeluarkan surat edaran bahwa sekolah tatap muka akan dimulai tanggal 11 Januari 2021. Yang mana surat edaran dari Disdik kota Samarinda tersebut, terbit bersamaan dengan surat edaran penundaan sekolah yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim.

“Saya informasikan terkait dengan COVID-19 di Kaltim, khususnya SMA, SMK dan SLB bahwa pak Gubernur melalui pak Sekdaprov Sabani menyampaikan ke saya, bahwa untuk Kaltim, sementara ditunda pembelajaran sampai batas aman,” ucapnya.

Dirinya pun mengingatkan kepada seluruh pihak agar tidak memaksakan melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah, dengan alasan apapun. Mengingat saat ini penyebaran COVID-19 sudah merata di Kaltim, bahkan dari 10 Kabupaten/kota, 9 diantaranya masih berstatus zona merah. Demikian pula kota Samarinda.

“Pembelajaran tatap muka yang akan dilakukan, jangan terburu-buru, apalagi dengan alasan jenuh. Jangan memulai pembelajaran di masa pandemi karena kejenuhan. Karena keselamatan anak-anak, guru, seluruh tenaga pendidik lebih utama,” pesannya.

Untuk mengatasi berbagai masalah yang tetap akan muncul saat pembelajaran jarak jauh (PJJ) maka, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim kata Anwar Sanusi mengatakan akan melakukan presentasi atas program yang telah dibuatnya, yaitu Si Uber.

“Si Uber ini Sistem Informasi Pengambilan Keputusan berbasis elektronik. Insyaallah akan kita presentasi untuk tingkat provinsi. Program ini juga untuk memudahkan kegiatan proses belajar mengajar. Selain itu, juga akan diberikan kuota,” ujarnya.

Belajar mengajar PJJ, Anwar Sanusi berpesan kepada seluruh guru-guru agar tetap maksimal memberikan pelajaran kepada murid-muridnya, walaupun tidak secara tatap muka.

“Jangan hanya memberikan tugas, lalu abai, tidak memberikan arahan ilmu pelajarannya pada murid. Jangan juga mentang-mentang belajar jarak jauh, si guru liburan di luar daerah. Jadi guru harus tetap di Kaltim,” kata dia.

Terpisah, saat diwawancarai media ini usai memberikan sambutannya di acara Muswil IGOR Kaltim, Anwar Sanusi mengatakan bahwa Pemkot Samarinda akhirnya berencana akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Samarinda untuk membahas terkait perintah yang dikeluarkan oleh Pemprov Kaltim melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim terkait penundaan sekolah tatap muka 2021.

“Saya sebelum terbit surat itu kan sudah dapat arahan dari Pemprov. Jadi semoga saja Disdik Samarinda mengikuti, karena kan masih zona merah. Tadi pak Walikota baru sampaikan ke saya juga, bahwa Pemkot akan membahas terkait itu,” pungkasnya.

Penulis: Ningsih

Editor: Amin

 

Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim

LAINNYA