src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js"> Jembatan Mahakam I Samarinda Kembali Ditabrak Tongkang Batu Bara, Insiden ke-23

Jembatan Mahakam I Samarinda Kembali Ditabrak Tongkang Batu Bara, Insiden ke-23

3 minutes reading
Monday, 28 Apr 2025 11:28 135 gleadis

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Jembatan Mahakam I kembali menjadi sorotan setelah tongkang bermuatan batu bara menabrak bagian fender pilar keempat pada Sabtu malam (26/4), sekitar pukul 23.30 WITA. Ini merupakan insiden ke-23 kalinya jembatan ikonik di Samarinda, Kalimantan Timur, mengalami kecelakaan serupa. Kata kunci penting dalam kejadian ini adalah Jembatan Mahakam I, tongkang batu bara, insiden tabrakan jembatan, fender jembatan rusak, dan KSOP Samarinda.

Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Patroli, dan Penjagaan KSOP Samarinda, Yudi Kusmiyanto, membenarkan insiden ini. “Saat ini tim dari KSOP Samarinda telah berada di lokasi kejadian untuk melakukan peninjauan dan berkoordinasi terkait insiden ini,” ungkap Yudi saat dikonfirmasi, Minggu (27/4).

Menurut informasi awal, penyebab utama benturan diduga karena putusnya tali towing yang menghubungkan tongkang dengan kapal penariknya. Akibatnya, ponton bermuatan batu bara itu hanyut terbawa arus deras Sungai Mahakam dan menabrak fender bulat pelindung pilar keempat.

Benturan keras tersebut mengakibatkan kerusakan serius pada area safety fender, yang merupakan sistem pelindung utama untuk menjaga struktur pilar dari dampak tabrakan. Beruntung, tidak ada laporan korban jiwa dalam insiden ini, namun kekhawatiran akan kekuatan struktur jembatan kembali mencuat di tengah masyarakat.

Pagi ini, dua anggota DPRD Kalimantan Timur, Abdul Giaz dan Sapto Setyo Pramoni, bersama personel Pol Airud, tim KSOP, dan pihak terkait, turun langsung meninjau lokasi kejadian. Kehadiran mereka menunjukkan betapa seriusnya perhatian publik terhadap kondisi Jembatan Mahakam I, yang menjadi jalur vital penghubung Samarinda seberang dengan pusat kota.

Sebelum kejadian ini, warga Samarinda sempat ramai membicarakan di media sosial tentang adanya ponton batu bara yang hanyut di bawah Jembatan Mahakam. Tidak lama setelah itu, suara benturan keras terdengar, menandakan insiden yang kini menjadi bahan pembicaraan luas.

Catatan sejarah menunjukkan bahwa Jembatan Mahakam I sudah beberapa kali menjadi korban benturan kapal. Insiden serupa terakhir terjadi pada 16 Februari 2025 lalu, saat tongkang bermuatan kayu sengon menghantam fender pilar ketiga jembatan tersebut.

Jembatan Mahakam I, yang dibangun oleh PT Hutama Karya (Persero) pada tahun 1982 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 2 Agustus 1986, adalah salah satu ikon penting Samarinda. Dengan panjang 400 meter, lebar 10 meter, dan tinggi lima meter, jembatan ini dibangun dengan anggaran Rp7,2 miliar. Desainnya mengadopsi gaya arsitektur Belanda, memperkuat konstruksinya dengan baja, serta menyediakan jalur khusus pejalan kaki di kedua sisinya.

Mengomentari insiden ini, beberapa pengamat transportasi air dan infrastruktur mendesak perlunya revisi standar keamanan berlayar di Sungai Mahakam, termasuk regulasi lebih ketat terhadap kapal tongkang dan prosedur pengikatan towing.

“Insiden berulang ini adalah alarm keras. Selain membahayakan infrastruktur vital, juga membahayakan keselamatan masyarakat yang melintas setiap hari,” ujar salah seorang pengamat yang enggan disebut namanya.

Sementara itu, pihak KSOP berjanji akan segera menyelidiki penyebab insiden lebih lanjut, termasuk memeriksa kelayakan kapal penarik dan prosedur keselamatan yang diterapkan oleh operator tongkang.

Kondisi Jembatan Mahakam I pasca benturan masih dinyatakan aman untuk lalu lintas, namun tim teknis akan melakukan pemeriksaan lebih mendetail untuk memastikan tidak ada kerusakan struktural yang membahayakan.

Artikel Asli baca di antaranews.com

 

Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim

LAINNYA