src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js">
HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Seluruh mesin pembangkit milik PLN yang terkoneksi ke Sistem Mahakam mengalami shutdown. Penyebabnya adalah lepasnya sistem di saluran udara tegangan tinggi jalur Tangkawang-Embalut, Samarinda.
Menurut GM PLN UIW Kaltimra Saleh Siswanto, pihaknya membutuhkan waktu untuk kembali menyuplai listrik ke pelanggan karena adanya perbedaan tipe pembangkit yang ada di Kaltim.
“Terdiri dari pembangkit berbahan bakar diesel, gas, ada juga PLTU. Kita tahu yang bisa merespon cepat dan beroperasi kembali adalah PLTG dan diesel,” katanya dalam keterangan pers secara daring, Kamis 27 Mei 2021.
Namun, pasokan listrik dari dua jenis pembangkit tersebut relatif kecil dan tidak bisa memasok seluruh kebutuhan daya interkoneksi Sistem Mahakam. Mulai dari Tanah Grogot hingga Sangatta beban daya mencapai 525 MW. Sementara pembangkit yang lekas beroperasi, PLTG dan PLTD, hanya berkekuatan 250 MW.
“Kita sangat menunggu beroperasinya PLTU. Kita tahu, PLTU kalau sudah shutdown perlu waktu 6 sampai 8 jam untuk bisa memanaskan kembali boilernya sehingga dia bisa masuk interkoneksi,” bebernya.
Jika PLTU belum masuk ke interkoneksi, terang dia, maka pada saat beban puncak antara pukul 18.00-21.00 WITA, seluruh Kaltim masih mengalami defisit daya. Ada tiga unit PLTU yang dioperasikan PLN Kaltimra, yaitu PLTU Teluk Balikpapan, Tanjung Batu dan di Bontang.
“Kita berdoa dan teman-teman sedang berupaya segera menormalkan supaya segera masuk (PLTU) ke sistem, ” pungkasnya.
Editor: MH Amal