HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Asisten I Sekretariat Kota Samarinda, Ridwan Tassa, mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan dua langkah strategis untuk menangani masalah jual beli buku pelajaran. Ada strategi jangka pendek maupun jangka panjang.
Dia menjelaskan bahwa langkah jangka pendek akan difokuskan pada periode Juli hingga Desember 2024.
“Kami akan mengumpulkan kepala sekolah untuk mensosialisasikan langkah-langkah yang akan diambil guna mengatasi permasalahan yang ada,” ujar Ridwan Tassa.
Pemkot Samarinda akan menawarkan berbagai solusi kepada pihak sekolah untuk memastikan tidak ada siswa yang kesulitan mendapatkan buku pelajaran selama periode tersebut.
Sementara itu untuk jangka panjang, Pemkot Samarinda akan menyiapkan buku pelajaran mulai dari Januari 2025.
Ia menegaskan bahwa pemerintah akan memastikan ketersediaan buku, baik melalui pencetakan buku baru atau metode lain yang dapat diakses langsung oleh siswa.
“Pemerintah tahun 2025 akan menyiapkan buku, dan kita akan putuskan langkah pasti yang akan diambil,” kata Ridwan.
Namun, dia mengakui bahwa anggaran untuk penyediaan buku di sekolah-sekolah baru akan tersedia pada tahun 2025. Oleh karena itu, langkah jangka pendek yang mencakup bulan Juli hingga Desember 2024 menjadi fokus utama Pemkot Samarinda dalam upaya memastikan kelancaran proses pembelajaran.
Hasil pertemuan dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk Dinas Pendidikan Kota Samarinda akan disosialisasikan kepada para kepala sekolah.
“Kami akan menawarkan banyak alternatif, dan setelah disepakati, baru kami akan ambil langkah yang pasti,” tutup Ridwan. (Zayn)
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim