HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Hari ini publik diramaikan dengan beredarnya foto spanduk yang terpampang di depan pintu ruang IGD RSUD AW Sjahranie Samarinda.
Pada spanduk putih tersebut bertuliskan “Mohon Maaf Untuk Sementara IGD RSUD AWS Tidak Menerima dan Melayani Pasien Dikarenakan Penuh”.
Tak ayal, foto yang beredar luas di media sosial dan grup-grup WhatsApp mengundang kehebohan, terlebih saat ini banyak pasien yang sangat membutuhkan perawatan medis. Ditambah dengan kondisi penularan COVID-19 yang masih tinggi sejak sepekan terakhir di Kaltim, Samarinda khususnya.
Melalui rilisnya, Kepala Instalasi Humas dan PKRS dr Arysia Andhina menyebut bahwa foto yang beredar di media sosial terkait penutupan IGD RSUD AW Sjahranie Samarinda, tidak benar.
Dijelaskannya, banner yang terpasang tersebut memang sengaja dipersiapkan untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu IGD RSUD AW Sjahranie Samarinda diharuskan tutup dikarenakan keterisian tempat tidur yang sudah mencapai 91 persen.
“Terkait beredarnya foto di media sosial terkait penutupan IGD RSUD AWS, benner yang terpasang tersebut tidak benar. Karena benner tersebut kita siapkan jika sewaktu-waktu IGD diharuskan tutup, karena BOR saat ini mencapai 91 persen,” tulisnya.
Untuk itu dirinya mengimbau dan mengingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk selalu memperketat disipilin protokol kesehatan, guna menghindari penularan virus COVID-19 yang terus meluas.
“Mari kita perketat dan disiplin protokol kesehatan. Kami pihak RSUD AWS mengimbau, seluruh masyarakat Kalimantan Timur khususnya Samarinda untuk tetap waspada demi menghindari peningkatan jumlah pasien COVID-19,” pesannya.
Saat Headlinekaltim.co mengkonfirmasi hal tersebut, Direktur Utama RSUD AW Sjahranie Samarinda dr David Hariyadi Masjhoer membenarkan keterisian rumah sakit saat ini sudah sangat “kritis”.
Namun, sementara untuk pelayanan kesehatan masih tetap dilakukan seperti biasanya. “Apa yang disampaikan dr Sisi (dr Arysia Andhina) sudah benar,” tukasnya.
Penulis : Ningsih
Editor: MH Amal