HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Memasuki minggu kedua bulan Maret, masyarakat pesisir diimbau untuk mewaspadai banjir rob atau banjir pesisir akibat fenomena Bulan Purnama (Full Moon) yang diperkirakan terjadi pada 14 Maret 2025 pukul 13:54 WIB. Fenomena ini berpotensi menyebabkan kenaikan permukaan air laut yang dapat berdampak pada permukiman di wilayah pesisir.
Berdasarkan laporan dari Pusdalops BPBD Kalimantan Timur, yang dirilis oleh Muriono melalui grup Kolaborasi Satuan Handal (KSH), fase Bulan Purnama kali ini terjadi dengan jarak Bumi – Bulan sekitar 401.501 km. Peristiwa ini memicu fenomena Pasang Purnama (Spring Tides), di mana gaya gravitasi Bulan dan Matahari bekerja secara bersamaan, menyebabkan pasang air laut yang lebih tinggi dari biasanya.
“Sebaliknya, saat Bulan dan Matahari membentuk sudut 90 derajat, gaya gravitasi mereka saling membatalkan sehingga pasang surut menjadi lebih kecil, yang disebut Pasang Perbani (Neap Tides),” jelas Muriono dalam keterangannya.
Fenomena Pasang Purnama diprediksi berpotensi menyebabkan banjir rob di beberapa wilayah pesisir antara H-5 hingga H+5 dari fase Bulan Purnama. Kondisi ini dapat mengakibatkan air laut menggenangi permukiman, infrastruktur pesisir, serta mengganggu aktivitas masyarakat.
Tak hanya berdampak pada wilayah daratan, kondisi laut juga akan mengalami perubahan signifikan. Para nelayan diimbau untuk lebih berhati-hati atau menunda aktivitas melaut karena pasang tinggi dapat meningkatkan risiko gelombang besar yang membahayakan keselamatan.
Artikel Asli baca di rri.co.id
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim