HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Bawaslu RI memilih Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi tuan rumah konsolidasi media untuk Provinsi Kaltim. Menurut perwakilan Bawaslu RI, Mashayu, ada alasan lembaganya memilih Kukar.
“Kaltim tinggi dalam hal Indeks Kerawanan Pemilihan di Indonesia, Kukar juga,” ungkap Mashayu, Sabtu 9 November 2024, di Kafe Kopiral Timbau Tenggarong.
Konsolidasi media diikuti sebanyak 100 orang, terdiri dari wartawan, mahasiswa dan organisasi pemuda. Pembicara adalah wartawan Kompas Dewi Dian Mustika Sari dan Wartawan Poskota Kaltim Syaiful Aulia.
Komisioner Bawaslu Kukar Munir berterima kasih kepada Bawaslu RI memilih Kukar lokasi konsolidasi media. Saat ini, persoalan yang sedang jadi perhatian adalah netralitas ASN dan proses distribusi logistik.
Munir menyebut profesi pers adalah pilar keempat demokrasi yang diharapkan mewartakan dan memberitakan tahapan Pilkada secara adil dan netral. “Kita berusaha meminimalisir terjadinya pelanggaran pemilihan jelang Pilkada nanti,” sebutnya.
Dewi Dian menyebut pelanggaran yang sering terjadi yaitu netralitas ASN dan politisasi ASN. Ada juga kampanye hitam dan penyebaran berita hoaks. Selain itu, Pemilu yang tidak bersih, kata dia, akan menghasil sistem yang berpotensi korupsi.
“Riset ICW sekitar ratusan orang kepala daerah terjadi korupsi karena biaya politik yang mahal. Belum lagi 60 persen anggota DPR RI, punya afiliasi bisnis, tinggal mengantikan namanya saja. Sehingga demokrasi sulit maju dan praktek korupsi merajalela di Indonesia,” tegasnya.
Syaiful Aulia mengajak wartawan untuk mengedukasi warga soal pentingnya partisipasi pemilih. Dia juga mengingatkan agar media bersikap independen, mencari data yang akurat berimbang dan tidak beritikad buruk.
“Verifikasi data dan narasumber yang valid juga menjadi sangat penting dalam pemberitaan. Koordinasi dan komunikasi yang baik dengan Bawaslu sebagai lembaga pengawas pemilu,” pungkasnya.(Andri)
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim