HEADLINEKALTIM.CO,TANJUNG REDEB -Program Manager untuk Marine Biodiversity Yayasan WWF Indonesia, Candhika Yusuf menyampaikan, rehabilitasi terumbu karang dapat menjadi daya tarik wisatawan di Kabupaten Berau sebagai salah satu destinasi wisata bahari.
Melalui proyek ini, pihaknya mengidentifikasi sebanyak 6 lokasi di Kabupaten Berau yang layak direhabilitasi.
“Kita akan lakukan secara bertahap, pada tahun ini kita coba di 3 lokasi terlebih dahulu di Pulau Derawan dan sekitarnya,” jelasnya, Rabu 13 Juli 2022 saat pemaparan program di Hotel Bumi Segah, Tanjung Redeb.
Dikatakannya, proses rehabilitasi ini merupakan program jangka panjang. Tidak bisa langsung dinikmati 1 hingga 2 tahun ke depan.
“Makanya untuk memastikan kesuksesan proses rehabilitasi ini ialah kolaborasi dari berbagai pihak,” ucapnya.
Untuk masa persiapan dan survei awal, dilakukan semenjak akhir tahun lalu. Termasuk juga pelatihan untuk masyarakat pulau Derawan bagaimana mengelola rehabilitasi tersebut.
“Pulau Derawan menjadi kunci untuk percontohan yang baik, maka harapannya itu bisa memengaruhi keseluruhan area di kawasan konservasi Berau,” tuturnya.
Berdasarkan hasil survei terakhir 2021, terumbu karang di Berau berada di level tengah-tengah sedang menuju baik secara akumulatif.
“Ada juga di sebagian wilayah itu buruk. Makanya proses pemulihan ekosistem dan rehabilitasi tetap perlu kita lakukan sehingga perlunya kerja sama dari berbagai pihak untuk mendukung,” tuturnya.
Kepala Bidang Pengolahan Ruang Laut Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kaltim, Mohamad Ali Aripe mengatakan, kondisi ekosistem terumbu karang masih cukup bagus.
Dengan kondisi di Berau sebenarnya sudah mewakili yang ada di data. “Berdasarkan kewenangan, provinsi mempunyai kewenangan untuk mengelola,” ungkapnya.
Dalam perencanaan, perlu peran dari seluruh stakeholder provinsi, kabupaten, masyarakat melalui WWF Indonesia untuk pelestarian dan rehabilitasi khususnya terumbu karang di Kepulauan Derawan dan sekitarnya.
Penulis: Riska. Editor: MH Amal
