HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman membeber alasan pertemuan dengan Komisi IV DPRD Kaltim dan Direktur Utama RSUD AW Sjahranie, Selasa 2 Februari 2021.
Melalui Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Kedokteran Unmul Dr dr Rahmat Bakhtiar, menyebut, Rapat Dengar Pendapat (RDP) kemarin membahas soal keluhan atas tarif yang dikenakan kepada Mahasiswa Kedokteran dan Kedokteran Gigi yang tengah melaksanakan praktek di rumah sakit pendidikan, yakni RSUD AW Sjahranie Samarinda.
“Khusus untuk Mahasiswa Kedokteran Gigi, mereka ini kan banyak melakukan praktek dan menggunakan alat. Tetapi di RSUD AW Sjahranie sendiri pasiennya sedikit. Sementara mereka dituntut harus berlatih dengan pasien dan ada ketentuan berapa pasien yang harus diselesaikan kesehatan giginya, “beber Rahmat Bakhtiar saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Karena adanya pembatasan yang dilakukan oleh rumah sakit, menyebabkan pasien sedikit. Sementara, kata Rahmat, mahasiswanya dituntut untuk dapat memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan sebagai acuan dasar penilaian.
Selain itu, kendala juga muncul karena penyelesaian kompetensi berbatas waktu. Akibatnya, banyak mahasiswa yang terpaksa mencari pasien di luar RSUD AW Sjahranie.
Kegiatan pencarian pasien sekaligus praktek di luar tersebut yang akhirnya bersinggungan dengan masalah tarif. Lantaran, mahasiswa tersebut dikenakan tarif umum, bahkan jauh lebih mahal dari tarif normal. Tentu saja memberatkan mahasiswa.
Untuk menjawab semua persoalan-persoalan tersebut, akhirnya Fakultas Kedokteran Unmul berencana membangun Rumah Sakit khusus Kedokteran Gigi.
“Saat ini kami sedang membangun rumah sakit gigi. Tahun ini mudah-mudahan selesai. Sekarang sedang tahap pengajuan izin ke Dinkes Kaltim, ” kata Rahmat Bakhtiar.
Terkait sarana dan prasarana rumah sakit tersebut, kata dia, sangat penting. Rahmat Bakhtiar merincikan dana yang dibutuhkan untuk membangun rumah sakit gigi tersebut diperkirakan sebesar Rp 9 miliar. Pihaknya juga telah menyediakan 60 dental chair.
“Dewan berjanji untuk mencarikan jalan agar bisa melengkapi sarana. Kalau jadi, tarifnya bukan tarif umum seperti di RSUD AW Sjahranie, tapi tarif untuk mahasiswa. Rumah sakit gigi ini termasuk rumah sakit tipe B, ” pungkasnya.
Penulis : Ningsih
Editor: Amin