src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js">
HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Puluhan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammmad Idris (UINSI) Samarinda melaksanakan aksi pada Selasa 25 Februari 2025. Aksi berlangsung pada pukul11.00 WITA di depan gedung Rektorat.
Hanya beberapa menit melakukan aksinya, Rektor UINSI Zurqoni menemui massa aksi. Mahasiswa kemudian beraudiensi dengan rektor didampingi Wakil Rektor 3 dan Wakil Rektor 1. , dan Rektor Uinsi Samarinda.
Aliansi Ormawa UINSI Samarinda ini menyampaikan sejumlah tuntutan diantaranya:
– Menuntut Rektor UIN Samarinda melakukan transparansi anggaran organisasi kemahasiswaan.
-Mendesak Rektor untuk membantu pendataan kegiatan ormawa UINSI dalam bentuk apapun.
-Mendesak Rektor UINSI untuk mengevaluasi kinerja wakil rektor UIN Samarinda beserta jajarannya.
Mahasiswa juga menyoal soal dampak efisiensi anggaran berdasarkan Inpres nomor 1 Tahun 2025 yang dikhwatirkan memberatkan mahasiswa.
Ketua Dema UINSI Samarinda Yunita Ananta Saskia mendesak agar tuntutan mereka dikabulkan. Jika tidak, Rektor dan jajarannya harus legowo untuk mundur dari jabatannya.
“Apabila tidak dipenuhi selama sejak ditandatangani surat ini maka rektor dan wakil rektor bersedia mundur dari jabatannya,” jelasnya.
Merespon tuntutan tersebut, Rektor UINSI Samarinda Zurqoni menyampaikan akan berusaha dan berpihak pada kepentingan mahasiswa. Namun, dirinya tidak bisa memastikan soal besaran anggaran yang akan diberikan untuk kegiatan ormawa.
“Tentu masing-masing punya tugas dan kewenangan. Anda meminta transparansi sudah disampaikan anggaran secara transparan. Kemudian soal kegiatan kemahasiswaan tentunya, jika kebijakan karena ada kelonggaran tentu kami berpihak pada kegiatan kemahasiswaan yang kami dulukan,” kata Rektor.
Soal kebijakan efisiensi anggaran, dia menegaskan bahwa hal tersebut tak hanya itu pada kegiatan mahasiswa. Pihak kampus juga harus mengeliminasi sejumlah kegiatan yang sudah diagendakan dalam kalender akademik.
“Kegiatan-kegiatan akademik, penelitian masyarakat, kuliah umum dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang akreditasi, untuk sementara tereliminasi sampai hari ini ya, selanjutnya kita menunggu kebijakan lebih lanjut,” beber Rektor lagi.
“Jadi tidak ekstrem hanya merugikan mahasiswa tidak, kenyataannya untuk dosen juga sama kegiatan-kegiatan akademik yang semestinya bisa berjalan secara normal seperti biasa ada beberapa anggaran akademinya sudah tereliminasi sehingga kami berharap tetap bisa melaksanakan kegiatan itu dengan tanpa anggaran,” pungkas Rektor. (MSD)
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim