24.5 C
Samarinda
Sunday, September 15, 2024

6 Tanda Kiamat Menurut Hadits Nabi: Wafatnya Rasulullah hingga Perang Besar Melawan Bani Ashfar

HEADLINEKALTIM.CO – Dalam berbagai hadits, Rasulullah SAW telah memberikan peringatan kepada umat Islam untuk waspada terhadap tanda-tanda kiamat yang akan terjadi di akhir zaman. Salah satu riwayat yang populer adalah ketika Rasulullah meminta umat Islam untuk memperhatikan enam peristiwa besar yang akan mendahului datangnya hari kiamat.

Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin ‘Amr dan disampaikan oleh Imam Ahmad dalam kitab Musnad-nya dikutip Detik.com, enam peristiwa besar ini menjadi tanda-tanda kiamat yang harus diwaspadai. Enam tanda ini juga dikutip oleh Imam Ibnu Katsir dalam kitab “An Nihayah”, yang diterjemahkan oleh Anshori Umar Sitanggal dan Imron Hasan.

Kematian Nabi Muhammad SAW sebagai Tanda Pertama Kiamat

Dalam peristiwa tersebut, Abdullah bin ‘Amr menemui Rasulullah SAW ketika beliau sedang berwudhu. Rasulullah kemudian mengangkat kepala dan memandang Abdullah bin ‘Amr, lalu bersabda, “Ada enam perkara yang akan menimpa kamu sekalian, wahai umat: Kematian Nabimu SAW.”

Ibnu Umar, salah seorang sahabat Nabi, sangat terkejut mendengar kabar ini. Ia menggambarkan perasaannya seperti jantung yang hampir copot dari tempatnya. Kematian Nabi Muhammad SAW merupakan tanda pertama dari enam peristiwa besar yang menjadi isyarat dekatnya hari kiamat.

Lima Tanda Lain Menjelang Kiamat

Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, terdapat lima tanda besar lainnya yang akan menimpa umat Islam. Berikut penjelasan lengkapnya:

  1. Kekayaan yang Melimpah Ruah
    Rasulullah SAW bersabda bahwa setelah wafatnya beliau, akan ada kekayaan yang melimpah ruah di tengah umat Islam. Akan ada seseorang yang diberi upah sepuluh ribu, namun tetap merasa tidak puas. Hal ini menunjukkan bagaimana manusia akan terjebak dalam sifat rakus dan tidak pernah merasa cukup.
  2. Huru-Hara yang Menimpa Setiap Rumah
    Tanda berikutnya adalah terjadinya kekacauan atau huru-hara yang akan memasuki setiap rumah. Ini menggambarkan kondisi ketidakstabilan dan konflik yang akan menyebar luas hingga tidak ada rumah yang terhindar dari pengaruhnya.
  3. Kematian Seperti Wabah Penyakit pada Kambing
    Tanda ketiga adalah munculnya kematian yang cepat seperti penyakit buduk kambing (Qushash atau Qu’ash Al-Ghanam). Penyakit ini sangat mematikan dan dapat menyebar dengan cepat di antara umat manusia, mengakibatkan banyak kematian dalam waktu singkat.
  4. Gencatan Senjata dengan Bani Ashfar yang Diakhiri dengan Pengkhianatan
    Akan ada gencatan senjata antara umat Islam dengan bani Ashfar (bangsa Eropa atau Romawi). Namun, setelah beberapa waktu, bani Ashfar akan mengkhianati umat Islam dan menyerang mereka dengan kekuatan besar. Serangan ini akan berlangsung selama sembilan bulan, seperti masa kehamilan seorang wanita, sebelum akhirnya mereka berkhianat.
  5. Penaklukan Kota Konstantinopel
    Tanda terakhir adalah penaklukan kota besar, yang dalam hadits ini disebutkan sebagai Konstantinopel (sekarang Istanbul). Ketika ditanya oleh Ibnu Umar apakah kota yang akan ditaklukkan adalah Konstantinopel atau Roma, Rasulullah menjawab, “Konstantinopel.”

Keenam peristiwa menjelang terjadinya kiamat tersebut turut dijelaskan dalam riwayat lain yang berasal dari ‘Auf bin Malik RA. Dia mengatakan menghadap Rasulullah SAW ketika Perang Tabuk. Kala itu beliau SAW berada di kemah berwarna sawo matang lalu bersabda,

اعْدُدْ سِرًّا بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ مَوْتِي ثُمَّ فَتْحُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ ثُمَّ مُوْتَانٌ يَأْخُذُ فِيكُمْ كَقْعَاصِ الْغَنَمِ ثُمَّ اسْتِفَاضَةُ الْمَالِ حَتَّى يُعْطَى الرَّجُلُ مِائَةَ دِينَارِ فَيَظَلُّ سَاخِطًا ثُمَّ فِتْنَةٌ لَا يَبْقَى بَيْتٌ مِنَ الْعَرَبِ إِلَّا دَخَلَتْهُ ثُمَّ هُدْنَةٌ تَكُونُ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ بَنِي الأَصْفَرِ فَيَغْدِرُونَ فَيَأْتُونَكُمْ تَحْتَ ثَمَانِينَ غَايَةٌ تَحْتَ كُلِّ غَايَةٍ اثْنَا عَشَرَ أَلْفًا.

Artinya: “Hitunglah enam peristiwa menjelang terjadinya kiamat: kematianku, kemudian ditaklukkannya Baitul Maqdis, kemudian yang menyergap kamu sekalian bagaikan buduk kambing, kemudian harta melimpah ruah sehingga seorang lelaki diberi upah seratus dinar namun masih tetap juga tidak rela menerimanya, kemudian terjadi huru-hara yang tidak membiarkan satu rumah pun dari bangsa Arab kecuali dimasukinya, kemudian gencatan senjata antara kamu sekalian dengan bani Ashfar (bangsa Eropa). Lalu mereka berkhianat. Mereka datang kepadamu dengan membawa delapan puluh bendera, di bawah tiap-tiap bendera ada dua belas ribu (tentara).”

Peran Bani Ashfar Menurut Hadits Nabi

Menurut beberapa ulama dan penerjemah kitab-kitab tanda kiamat, bani Ashfar merujuk pada bangsa Eropa atau Romawi. Dalam buku “Fitnah dan Petaka Akhir Zaman: Detik-detik Menuju Hari Kehancuran Alam Semesta” karya Abu Fatiah Al-Adnani, disebutkan bahwa bani Ashfar adalah bangsa Rum, dan sebagian dari mereka kelak akan memeluk Islam di zaman Al Mahdi.

Namun, masuknya bani Ashfar ke dalam Islam ini akan memicu kemarahan teman-teman mereka yang tidak seiman, yang kemudian menuntut agar kaum Muslimin menyerahkan kembali mereka yang telah menjadi mualaf. Kaum Muslimin akan menolak permintaan ini, dan ketegangan tersebut menjadi salah satu pemicu perang besar antara kaum Muslimin dan bani Ashfar.

Wallahu a’lam.

Artikel Asli baca di Detik.com

 

Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim

- Advertisement -

LIHAT JUGA

- Advertisement -

TERBARU

POPULER