HEADLINEKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Sebanyak 450 personel yang tergabung dalam Pamtas RI-PNG Yonif 611/Awang Long tiba di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Senin 22 November 2021.
Seluruh prajurit TNI ini diangkut menggunakan KRI Teluk Bintuni-520. Kedatangan mereka disambut oleh Kasdam VI/Mulawarman Brigjen TNI Ibnu Bintang Setiawan dan unsur pejabat utama Kodam VI/Mulawarman.
Mewakili Pangdam VI/Mulawarman, Kasdam VI/Mulawarman Brigjen TNI Ibnu Setiawan menyampaikan rasa bangganya kepada seluruh prajurit.
Dikatakannya, prajurit yang tergabung dalam Satgas Yonif 611/Awang Long telah melaksanakan tugas negara sebagai Satgas Pamtas RI-PNG selama 9 bulan.
Berbagai tantangan dan dinamika menjadi pengalaman yang diperoleh para prajurit. “Dengan disiplin, dedikasi dan semangat juang yang tinggi, semua tugas yang diberikan dapat dilaksanakan dengan baik,” ucapnya.
“Yakinlah, apa yang telah diperbuat di tempat tugas akan bermanfaat. Karena, hakekatnya keberadaan Yonif 611/Awang Long sebagai pasukan pengamanan perbatasan akan menjadi efek tangkal bagi pihak manapun, yang ingin merongrong kedaulatan dan keutuhan NKRI,” sambungnya.
Dirinya berpesan, seluruh prajurit yang baru tiba dari melaksanakan tugasnya hari ini agar dapat menyesuaikan dengan suasana home base. Selain itu, untuk menegakkan tata tertib, disiplin dan norma keprajuritan.
Dia berharap, pengalaman yang diperoleh selama melaksanakan tugas dapat menjadi bahan evaluasi bagi peningkatan profesionalisme prajurit, bagi pengembangan satuan dalam pelaksanaan tugas di masa yang akan datang.
Kasdam menyebut, banyak keberhasilan yang ditorehkan oleh Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 611/AWL selama bertugas. Mereka ditempatkan di daerah Sektor Selatan, Kabupaten Merauke sejak tanggal 24 Januari 2021 silam. Diantaranya, menemukan dan membangun kembali patok perbatasan sebanyak 40 patok, yang belum pernah dipatroli dan dilaporkan dimana patok-patok tersebut hilang.
Selain itu, pembangunan kembali patok perbatasan dengan bekerjasama dengan Badan Informasi Geospasial (BIG). Membentuk kampung adat Tawar Torkater. “Berkat bantuan Satgas Pamtas 611/AWL untuk melestarikan pakaian adat dan budaya dari suku Yeinan, teritorial terhadap masyarakat asli Papua. Sehingga masyarakat terkesan simpatik dengan keramahan prajurit. Dan yang membanggakan, mereka semua kembali dalam keadaan selamat dan tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh anggota,” tutupnya.
Penulis: Ningsih
Editor: MH Amal
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim