HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar, Sy Vanesa Vilna merilis data yang diterima Pemkab Kukar terkait jumlah masyarakat yang alami kemiskinan ekstrem mencapai 1,45 persen dari total penduduk Kukar.
“Data dari Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, jumlah penduduk miskin ekstrem di Kukar capai 1,45 persen atau berjumlah 11.479 jiwa,” ucap Vanesa atau biasa disapa Nana, saat Rakor Rumah Besar Penanggulangan Kemiskinan (RBPK) Kukar, Selasa 22 Januari 2023, di ruang serba guna kantor Bupati Kukar.
Nana menjelaskan, agar mudah penanganan terhadap penduduk yang alami kemiskinan ekstrem tersebut, harus dilakukan validasi data terlebih dahulu yang dilakukan petugas di lapangan. Data yang ada saat ini berbeda-beda.
“Jika validasi data sudah berlangsung baik, maka kita akan lebih mudah membuat program, apakah program pemberdayaan dan pemberantasan kemiskinan,” ucapnya.
Nana memastikan juga, multitafsir masih terjadi juga di lapangan sehingga menghasilkan tumpang tindih program penanganan karena penanganan kemiskinan juga dilakukan perusahaan melalui program CSR.
“Terkadang masih ditemukan juga, mana sasaran program mana yang berhak penerima manfaat bantuan tidak sinkron,” sebutnya.
Sekda Kukar Sunggono yang memimpin Rakor tersebut meminta kepada petugas puskesos di lapangan segera lakukan validasi data terkait penduduk yang alami kemiskinan ekstrem tersebut. Kemudian, cepat berkoordinasi dengan RT di lapangan.
“Setelah mendata, langsung dimasukan ke aplikasi RBPK Kukar, jadi acuan kita satu sumber data saja,” sebutnya.
Bupati Edi Damansyah yang juga menghadiri Rakor tersebut tidak membantah jumlah penduduk Kukar yang alami kemiskinan ekstrem tersebut.
“Saya belum lama ini, menghadiri Rakornas kemiskinan dengan Kementerian. Pemerintah pusat punya data yang lengkap, dan juga sumbernya dari daerah. Mari kita benahi pendataan di tingkat internal kita,” ucap Edi.(andri)
