HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA–
Wali Kota Samarinda Andi Harun menyambangi warganya yang menjadi korban musibah kebakaran pada Minggu 26 November 2023.
Kebakaran itu terjadi di kawasan Jl. Agus Salim, GG. Tanjung, Kecamatan Samarinda Ilir Kota Samarinda pada Sabtu 25 November 2023.
Andi Harun menjelaskan penyebab terjadinya kebakaran diduga kuat karena arus pendek. Jaringan listrik yang tidak dilakukan pemeliharaan dengan baik akan sangat berbahaya.
Kebakaran yang terjadi pada pukul 20.40 WITA tersebut menghanguskan 23 rumah. Puluhan Kepala Keluarga (KK) menjadi korban kebakaran tersebut.
“Yang jelas kami sangat prihatin dan berduka dengan peristiwa kebakaran ini. Kami juga pasti ikut bersedih kepada seluruh keluarga yang terkena dampak dari peristiwa kebakaran ini dan juga korban,” katanya.
Andi kembali menekankan terkait pemeliharan kabel listrik di Samarinda yang harus dengan segera dilakukan agar menghindari potensi yang sama di kemudian hari.
Walaupun masih belum bisa dipastikan penyebab kebakaran tersebut adalah arus listrik, tetapi dia menyebut kabel – kabel listrik yang bertebaran di seluruh Kota Samarinda memang harus segera dilakukan pemeliharaan karena telah pulahan tahun tidak dilakukan rehabilitasi.
“Yah yang jelas kami sangat berharap terutama kepada ketua RT jika ada pemeliharan dan rehabilitasi kabel itu bisa masuk program probebaya agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” katanya.
Dalam kunjungan tersebut, Andi memberikan bantuan sosial dan uang tunai kepada korban agar meringankan beban.
“Yang bisa kami lakukan sekarang untuk membantu korban bencana kebakaran ini adalah memberikan bantuan sebesar 5 juta kepada setiap KK, sambil melakukan komunikasi terus kepada camat dan lurah,” tandasnya.
Lurah Sungai Pinang Luar Agus Salim mengatakan pihaknya terus berupaya memastikan para korban bisa mendapatkan tempat tinggal sementara dan memberi bantuan.
“Untuk sekarang para korban masih di rumah keluarga mereka serta satu musala,” ucapnya.
Menurutnya, selama seminggu ke depan pihaknya akan melakukan galang dana bersama dengan RT dan LPM terkait serta memprioritaskan anak – anak sekolah yang membutuhkan baju sekolah.
“kami duluankan anak-anak sekolah seperti baju sekolah sudah kami data juga termasuk pihak sekolah untuk memberikan keringanan kepada anak yang terkena dampak bencana untuk tetap dipersilahkan memasuki kelas walaupun tidak memakai seragam yang penting hadir di dalam kelas,” tutupnya. (Misfan)