HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terus berjalan di PPU, Kaltim diyakni berdampak terhadap kebutuhan pangan, termasuk ikan.
Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) mengajukan penambahan penyuluh perikanan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) guna menyambut kehadiran IKN. Namun, Pemerintah Pusat belum mengabulkan.
“Hampir tiap tahun, kami mengusulkan penambahan jumlah penyuluh perikanan ke KKP, tapi kandas belum disetujui,” ucap Kepala DPK Kukar, Muslik, Senin 2 September 2024.
Jumlah penyuluh perikanan di Kukar saat ini, sebut Muslik, belum ideal dengan luas wilayah. Petugas teknis ini hanya berjumlah 12 orang, sembilan di antaranya berstatus PNS, dua orang berstatus penyuluh bantu, dan seorang lagi berstatus PPPK.
Beban kerja penyuluh perikanan cukuo berat dengan wilayah kerja satu orang penyuluh mencakup dua kecamatan. Mereka wajib membina 10 kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan).
“Solusi kekurangan penyuluh ini, akan kami adakan seleksi penyuluh swadaya dari pelaku atau praktisi perikanan yang ahli, tapi tidak digaji pemerintah. Kalau untuk fasilitasnya akan dibantu,” ucapnya.
Muslik meyakini, untuk usaha pembudidaya ikan masih sangat prospek. Sebab, realitas kebutuhan ikan yang sangat besar. Produksi budi daya ikan di Kukar banyak menyuplai daerah lain di Kaltim dan Kalsel. “Sarjana perikanan Kukar terkadang memilih profesi di luar bidang perikanan, padahal jika mau jadi pembudidaya ikan masih sangat menjanjikan,” demikian Muslik.(Andri)
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim