HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA –Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan serapan anggaran APBD Kaltim tahun 2020 rendah akibat pandemi Covid-19. Hal ini serupa terjadi hampir di seluruh Provinsi se Indonesia.
Dampaknya, pembangunan di daerah seperti Kaltim ikut terhambat. Situasi ini diharapkan cepat berlalu dan perekonomian bisa pulih kembali.
“Pandemi Covid-19 masih terjadi di Kaltim dan belum ada tanda-tanda penurunan. Ini sangat berpengaruh pada pembangunan daerah. Efeknya juga menjadikan penyerapan anggaran menurun dari tahun lalu. Ini semua akibat dari pandemi Covid-19,” kata Isran.
Isran menambahkan pendapatan Pemerintah Provinsi Kaltim yang alokasi anggarannya dari Pemerintah Pusat, kini berkurang. APBD terpaksa dirasionalisasi guna membantu pemerintah pusat untuk penanganan Covid-19.
Berbagai masalah yang ditimbulkan karena pandemi Covid-19, dikatakan Isran menyentuh segala aspek lini kehidupan. Dan hal tersebut terjadi hampir merata di seluruh provinsi di Indonesia, termasuk Kalimantan Timur.
“Kita berdoa saja, semoga wabah ini segera berakhir. Perekonomian masyarakat kembali membaik, termasuk alokasi anggaran Kaltim kembali normal,” katanya.
Sebelumnya, Isran menjelaskan dirinya sangat memahami kondisi dan kinerja OPD, terkait realisasi serapan anggaran yang terkendala bahkan masih rendah.
Menurut Isran, keterlambatan ini tidak bisa dilepaskan dari faktor refocusing dan realokasi anggaran akibat pandemi Covid-19 yang mulai merebak di Kaltim sejak pertengahan Maret lalu.
“Jadi dalam kondisi seperti ini, saya sangat memahami saudara-saudara dalam melaksanakan tugasnya akibat wabah virus corona,” ucap Isran. (ADV)
Penulis : Ningsih
Editor : Amin