HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG- Memasuki akhir November 2020, realisasi serapan APBD Kukar sudah mencapai 50 persen lebih.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Sunggono optimistis serapan anggaran akan lebih maksimal seiring berjalannya program pembangunan yang sudah direncanakan.
“Targetnya akhir bulan ini, sudah capai 60 persen lebih serapan anggaran kita, ini sudah mau mendekati 60 persen,” ujar Sunggono.
Serapan anggaran secara umum sudah mendekati 60 persen. Berbeda dengan realisasi anggaran untuk fisik atau infrastruktur yang sudah tembus ke angka 70 persen.
“Untuk realisasi fisik diharapkan bisa maksimal secepatnya di bulan ini juga, ” ucapnya.
Sunggono berujar, tahun depan, APBD Kukar mengalami penurunan drastis. Dari proyeksi Rp 4,8 triliun turun menjadi Rp 3,6 triliun, atau terkoreksi sebesar Rp 1,3 triliun.
Namun, bisa saja dalam perjalanan waktu, ada penambahan di APBD Kukar 2021 yang bersumber dari pembagian DBH atau pembiayaan lainnya.
“Kita tunggu saja, siapa tahu ada kabar baik, ada celah penambahan dana di APBD Kukar 2021. Yang diharapkan sangat membantu jalannya pembangunan,” sebut mantan Camat Muara Badak ini.
Sunggono mengakui, pembangunan Kukar masih mengandalkan transfer DBH dari pemerintah pusat. Sebesar 75 persen APBD dari DBH.
Faktor mempengaruhi penerimaan DBH yang anjlok karena harga minyak dunia alami penurunan. Akibatnya dana yang ditransfer pusat juga terkoreksi.
“Produksi minyak kita stabil, harganya saja di tingkat internasional yang alami penurunan ke level harga di bawah normal, ” jelasnya.
Bukan hanya transfer DBH yang alami penurunan. Bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat, serta bantuan keuangan (Bankeu) dari Pemprov Kaltim bakal terkoreksi.
“Kan secara otomatis hampir alami kesamaan, di tingkat pusat dan provinsi juga alami penurunan pendapatan, ” pungkasnya.
Penulis: Andri
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim