HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Sejak sepekan kemarin distribusi air bersih berhenti di beberapa wilayah di Kecamatan Palaran dan Tani Aman, Samarinda, lantaran mengalami kebocoran. Akibatnya, ribuan warga kesulitan mendapatkan air bersih.
Kebocoran pipa milik Perumdam Tirta Kencana terjadi di Jalan Trikora, Palaran sejak tanggal 3 Agustus 2023. Sementara area yang terdampak penghentian distribusi air bersih yakni Palaran City, Mangkujenang Luar, Mangkujenang Dalam, Gotong Royong, Simpang Pasir, Jalan Adi Sucipto dan Tani Aman.
Dari pantauan di lokasi kebocoran pipa, beberapa petugas perbaikan sejak Rabu pagi sudah berada di lokasi untuk melakukan pengerjaan perbaikan pipa HDPE DN 300-600 mm.
Situasi lalulintas tersendat, lantaran terdapat galian pipa yang sedikit memakan badan jalan. Selain itu, macet juga disebabkan karena dekatnya lokasi perbaikan pipa dengan simpangan jalan, yang mana lintasan kendaraan banyak dilalaui kendaraan berat.
“Kebocoran pipa terjadi sejak tanggal 3 Agustus kemarin dan ini masih terus dalam proses perbaikan, ” ujar staf pelayanan Perumdam, Sofian yang ditemui di lokasi, Rabu 9 Agustus 2023.
Dikatakannya, material pipa air merupakan bahan pabrikan, sehingga bisa saja mengalami cacat dalam penggunaan. Diantaranya mudahnya pecah ketika dilindas oleh kendaraan bertonase berat.
“Pipa yang digunakan ini kan bahan pabrikan, bisa saja cacat. Karena kita lihat dari bagian atas jalan yang ada pipanya itu ada bekas lindasan tronton, sampai ambrol karena diinjak. Jadi kondisi pipanya ikut gerak, ” terangnya.
“Untuk pemasangan pipa ini sistemnya las, nah itu tidak boleh ada air sama sekali, karena dia pakai sistem pemanas dua sisi sambungan. Makanya kita sempat tunda karena ada banjir, bekas aliran lama, ” terangnya.
Sofian meminta masyarakat tidak panik karena pengerjaan penyelesaian perbaikan pipa sudah hampir selesai. Dia memperkirakan Rabu siang ini aliran air bersih di wilayah-wilayah tersebut akan segera normal.
“Insyaallah siang ini sudah bisa mengalir, ” imbuhnya.
Sementara itu, Hasna, warga Jalan Trikora RT 16, Handil Bakti, Palaran mengatakan, sejak distribusi air bersih dihentikan, dia kesulitan mendapatkan air bersih. Terlebih, kata dia, di musim kemarau seperti saat ini kebutuhan air yang lebih banyak karena dia memiliki anak kecil.
“Susah juga kalau air lama nyala. Kami akhirnya beli air tandon, harganya mahal. Ini sudah seminggu mati air, sedang kita punya anak kecil yang perlu banyak air. Semoga perbaikan cepat selesai dan air normal lagi, ” katanya. (Ningsih)