30.1 C
Samarinda
Sunday, March 23, 2025
Headline Kaltim

Sekda Berau M. Said Dorong Pelestarian Naskah Kuno, Jadi Daya Tarik Wisata Sejarah

banner pemkab Berau

HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Berau, Muhammad Said mendorong Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Berau dalam upaya menjaga dan melestarikan naskah kuno di Bumi Batiwakkal.

“Ternyata bukti-bukti sejarah itu bisa jadi bagian dari upaya kita untuk meningkatkan daya tarik pariwisata di Kabupaten Berau,” jelasnya.

Dikatakannya, Kabupaten Berau ini cukup istimewa karena memiliki dua kesultanan, yaitu Kesultanan Gunung Tabur dan Sambaliung. Masing-masing kesultanan memiliki sejarah dan historis yang lengkap, serta ada begitu banyak peninggalan-peninggalan sejarah berupa naskah dan lain sebagainya.

“Sebagai daerah yang bersejarah di Berau kita berharap partisipasi aktif dinas terkait karena wisata sejarah juga harus kita kembangkan, jadi bukan hanya sekedar pariwisata yang alami saja,” ungkapnya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau akan melakukan secara maksimal upaya-upaya untuk melestarikan kebudayaan serta peninggalan sejarah bukan hanya berupa naskah saja, bisa juga berupa monumen dan lainnya.

“Untuk saat ini naskah kuno kesultanan dalam pemeliharaan, karena naskah kuno mempunyai perlakuan tersendiri. Dan upaya untuk digitalisasi naskah kuno juga sudah dilakukan,” tuturnya.

Untuk itu, Said mendorong Dispusip Berau dan sejarah untuk membantu menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah di Kabupaten Berau.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Berau, Yudha Budisantosa, mengatakan kriteria naskah kuno ialah tulisannya sudah berusia 50 tahun dan bukan dicetak dengan alat modern. “Naskah kuno itu diahlimediakan jadi digital, kemudian diterjemahkan,” tuturnya.

Disampaikannya, naskah kuno tersebut sudah pernah diahlimediakan makanya Kesultanan Gunung Tabur mendapatkan penghargaan tahun lalu dari Provinsi Kaltim sebagai keikhlasannya untuk meminjamkan naskah kuno untuk diahlimediakan.

“Sekarang sudah ada di perpustakaan koleksinya dalam bentuk digital atau CD. Namun kelemahan kita belum bisa menerjemahkan,” bebernya.

Yudha mengaku belum ada penerjemah untuk naskah kuno tersebut. Kata dia, paling tidak pihaknya sudah memiliki naskah kuno dalam bentuk digital.

“Sehingga kalau naskah yang asli hilang atau sebagainya, maka kita masih punya salinannya,” pungkasnya. (Adv/Riska)

 

Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim

- Advertisement -
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers Sertifikat Nomor 1321/DP-Verifikasi/K/XI/2024

Populer Minggu Ini

Pertamina Tegaskan Kualitas Pertamax yang Dinikmati Konsumen Bukan Produk Oplosan

HEADLINEKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Menanggapi isu yang berkembang di masyarakat...

Edi Damansyah Legowo Didiskualifikasi, Timses Segera Umumkan Nama Pengganti Menuju PSU

HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG - Putusan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) yang...

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, PBB Serukan Perlindungan Satwa untuk Masa Depan Bumi

HEADLINEKALTIM.CO, JAKARTA - Setiap tanggal 3 Maret, dunia memperingati...

Resep Menulis Penyair cum Dosen FIB Unmul Dahri Dahlan, Terbitkan Buku Puisi “Hal-Hal yang Pergi” dan “Kau Sedingin Pelabuhan”

SASTRA memiliki keistimewaan tersendiri. Tidak semua orang mampu menulis...

Mobil Terjun ke Saluran Air Depan Hotel Zurich

HEADLINEKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sebuah mobil citycar merek Daihatsu Ayla...

Tag Populer

Terbaru