HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNGSELOR – Fortesque Metals Group (FMG) melalui anak usahanya, Fortesque Future Indonesia (FFI) menunjukkan keseriusannya untuk berinvestasi di Kalimantan Utara. Utamanya di sector green energy dan green industry.
Keseriusan itu terlihat pada Selasa 10 November 2020 siang dengan digelarnya pertemuan lanjutan membahas rencana investasi tersebut. Pertemuan digelar di Ruang Rapat Gubernur lantai 1 Kantor Gubernur Kalimantan Utara.
Tampak hadir sejumlah pejabat DPMPTSP, Dinas ESDM, BAPPEDA dan Biro Ekonomi mengikuti rapat bersama manajemen FFI yang dipimpin langsung oleh Pjs Gubernur Kaltara, Teguh Setyabudi.
Diketahui, pertemuan sebelumnya antara pemprov Kalimantan Utara bersama Fortesque Metals Group (FMG) digelar pada September lalu.
Dalam paparannya, Goverment Relationship FFI, Rakyan Adibrata menegaskan keseriusan perusahaan ini untuk berinvestasi di Kaltara, khususnya pada sektor green energy and green industry.
“Kami pastikan bahwa FMG sangat serius dan memiliki capital yang baik,” ujarnya.
Dia membeberkan, perusahaannya akan membangun hydropower dan green industry di Indonesia. Total yang dibutuhkan sekitar 60.000 Megawatt. Sementara untuk di Kalimantan Utara ditargetkan 10.000 – 20.000 MW.
FMG akan membangun mulai dari hydropower plant, industri dan pelabuhan. “Semua kami lakukan sendiri mulai dari hulu hingga hilirnya,” ucap Rakyan.
Dia juga memastikan FFI akan bergerak cepat mengurus dokumen perizinan, studi kelayakan, amdal hingga syarat lainnya. “Asal didukung sepenuhnya oleh pemerintah Indonesia, khususnya pemerintah daerah,” tegasnya.
Teguh Setyabudi mengatakan, pada prinsipnya Pemprov menyambut gembira rencana investasi oleh FMG melalui FFI. “Ini kabar baik untuk Kaltara, jadi kami sangat mendukung,” ungkapnya.
Ia menambahkan, ada beberapa calon investor yang berminat dan berkomitmen membangun PLTA di daerah ini. Potensi wilayah untuk pembangunan PLTA cukup terbuka, seperti di wilayah Kabupaten Malinau dan Nunukan. Potensinya mencapai puluhan ribu Megawatt. “Nanti silahkan disurvei dan dikaji dulu,”pungkasnya.
Editor: Emha