Rangkaian Hari Jadi Kelurahan Gunung Tabur dan Abut Bassar ini meliputi berbagai pertunjukan seni dan budaya, kuliner tradisional, hingga berbagai perlombaan.
“Saya sangat berharap, seluruh rangkaian kegiatan Abut Bassar ini bisa kita sukseskan bersama, sehingga dapat berjalan semarak dan meriah,” ungkap Sri Juniarsih Mas di Museum Gunung Tabur.
Menurutnya, melalui event seni dan budaya di Kabupaten Berau diharapkan dapat meningkatkan semangat dalam melestarikan adat budaya sekaligus menarik perhatian masyarakat supaya makin dikenal dan mendatangkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami meyakini bahwa budaya kita saat ini merupakan aset yang harus kita jaga dan pelihara sebagai kekuatan pondasi untuk kemajuan daerah kabupaten Berau,” tuturnya.
Sri mengatakan, dengan terus memberikan perhatian kepada kekayaan budaya yang ada di Kabupaten Berau, karena ada 3 suku budaya yang harus dijaga yakni, Suku Banua, Bajau, dan Dayak.
“Jadi bukan hanya wisata alam saja, tetapi wisata sejarah perlu dijaga. Melalui event ini sekaligus dapat menjadi ajang promosi pariwisata Kabupaten Berau,” kata Sri.
Kata dia, secara khusus di Gunung Tabur, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau telah melaksanakan revitalisasi Cagar Budaya Keraton Gunung Tabur, Penataan Kawasan Pemakaman Kesultanan Gunung Tabur serta Penataan Makam Raja Baddit Dipattung.
“Saya harap peringatan Hari Jadi dan Abut Bassar ini juga dapat membangkitkan roda ekonomi masyarakat terutama pelaku UMKM di Bumi Batiwakkal,” kata dia. (Riska)