22.9 C
Samarinda
Wednesday, October 16, 2024

Peringatan G30S10 Pahlawan Revolusi: Mereka yang Gugur dalam Mempertahankan Pancasila

HEADLINEKALTIM.CO – Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI) menjadi salah satu peristiwa kelam dalam sejarah Indonesia. Gerakan ini tak hanya mengancam stabilitas negara, tetapi juga merenggut nyawa sepuluh tokoh militer yang kemudian dikenal sebagai Pahlawan Revolusi. Para prajurit ini menjadi simbol perlawanan terhadap ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

Dilansir Tempo.co, sepuluh Pahlawan Revolusi ini adalah sosok-sosok yang berjuang mempertahankan negara dari ancaman pemberontakan PKI. Mereka tewas dalam peristiwa tragis tersebut dan kemudian dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Nasional melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009. Siapa saja mereka?

1. Jenderal Anumerta Ahmad Yani (1922-1965)

Ahmad Yani, yang lahir di Purworejo, Jawa Tengah, pada 19 Juni 1922, menjadi salah satu korban dalam peristiwa G30S/PKI. Sebagai Komandan Komando Operasi 17 Agustus yang bertugas menumpas pemberontakan PRRI, Yani menunjukkan kepemimpinan yang tegas. Sayangnya, pada 1 Oktober 1965, dia diculik oleh anggota PKI dan jenazahnya ditemukan di Lubang Buaya, Jakarta.

2. Letjen Anumerta Suprapto (1920-1965)

Lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, Suprapto merupakan tokoh militer yang aktif sejak masa penjajahan Jepang. Kariernya di TNI terus meroket hingga menjadi Deputi II Menteri/Panglima Angkatan Darat. Pada malam G30S/PKI, Suprapto diculik dan dibunuh oleh kelompok tersebut.

3. Letjen Anumerta Mas Tirtodarmo Haryono (1924-1965)

MT Haryono, yang lahir di Surabaya, dikenal sebagai diplomat yang cakap. Berbekal kemampuan bahasa asing yang mumpuni, ia terlibat dalam berbagai perundingan penting antara Indonesia, Belanda, dan Inggris. Namun, pada 1 Oktober 1965, ia menjadi salah satu korban yang dibunuh di Lubang Buaya.

4. Letjen Anumerta Siswondo Parman (1918-1965)

S Parman, lahir di Wonosobo, Jawa Tengah, memiliki pengalaman luas di bidang intelijen. Ia menjadi Kepala Staf Markas Besar Polisi Tentara setelah kemerdekaan Indonesia. Pada peristiwa G30S/PKI, Parman diculik dan dibunuh karena dianggap sebagai ancaman bagi gerakan tersebut.

5. Mayjen Anumerta Donald Ignatius Pandjaitan (1925-1965)

DI Pandjaitan lahir di Balige, Sumatra Utara, dan memiliki peran penting dalam pembentukan TKR. Dia juga terlibat dalam Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) selama Agresi Militer Belanda II. Tragisnya, pada 1 Oktober 1965, Pandjaitan diculik dan dibunuh oleh kelompok PKI.

6. Mayjen Anumerta Sutoyo Siswomiharjo (1922-1965)

Sutoyo lahir di Kebumen, Jawa Tengah, dan memulai karier militernya sebagai anggota Korps Polisi Militer. Selama peristiwa G30S/PKI, dia menjadi target penculikan dan pembunuhan oleh PKI karena penolakannya terhadap ide pembentukan Angkatan Kelima.

7. Kapten Anumerta Pierre Tendean (1939-1965)

Pierre Tendean adalah salah satu pahlawan yang paling muda di antara yang lainnya. Lahir di Jakarta, ia menjadi ajudan Jenderal AH Nasution pada tahun 1965. Pada malam pemberontakan, dia tertangkap oleh gerombolan PKI yang sebenarnya mengincar Nasution, dan dibunuh di Lubang Buaya.

8. AIP Anumerta Karel Satsuit Tubun (1928-1965)

Lahir di Tual, Maluku Tenggara, Karel Tubun adalah seorang anggota Brimob yang bertugas menjaga kediaman Menteri Dr. Johannes Leimena. Ketika rumah tetangga Leimena, yang dihuni oleh Jenderal Nasution, diserang, Karel dengan gagah berani melawan gerombolan tersebut sebelum akhirnya gugur.

9. Brigjen Anumerta Katamso (1923-1965)

Katamso lahir di Sragen, Jawa Tengah, dan memulai pendidikan militernya di Peta. Dia menjadi Komandan Resor Militer (Korem) 072 di Yogyakarta pada masa pemberontakan G30S/PKI. Setelah diculik oleh pemberontak, jenazah Katamso ditemukan beberapa minggu kemudian.

10. Kolonel Anumerta Sugiyono (1926-1965)

Sugiyono, lahir di Gunungkidul, Yogyakarta, merupakan seorang perwira yang pernah berjuang dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 di bawah komando Soeharto. Pada malam pemberontakan G30S/PKI, Sugiyono diculik dan dibunuh oleh kelompok pemberontak di Yogyakarta.

Artikel Asli baca di Tempo.co

 

Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim

- Advertisement -

LIHAT JUGA

- Advertisement -

TERBARU

POPULER