HEADLINEKALTIM.CO, PENAJAM – Mendekati hari raya kurban atau Iduladha 1441Hijriah, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melakukan pengawasan dan pengecekan kesehatan hewan kurban dengan lebih ketat.
Kepala Bidang Peternakan pada Distan PPU, drh. Arief Murdianto mengimbau, pemotongan hewan kurban dilakukan sebaiknya di rumah potong hewan (RPH) agar tidak terjadi kerumunan orang. Ini demi protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19.
“Pengecekan dilaksanakan baik bobot, bibit, kesehatan dan lainnya, bagi hewan dari luar daerah kami cek dokumen karantina, riwayat kesehatan dan fisiknya,” jelas Arief, Jumat 17 Juli 2020.
Arief melanjutkan untuk melakukan pengawasan dan pengecekan hewan kurban, Distan PPU membentuk dan menerjunkan sebanyak 28 petugas yang tersebar di 4 kecamatan.
Selain itu, petugas Distan tersebut juga memantau ketersediaan ternak untuk pemenuhan kebutuhan saat Iduladha nanti.
“Sejak awal Juli lalu, 28 petugas itu sudah bekerja guna mengetahui seberapa banyak stok hewan termasuk protokol kesehatan ternak. “Protokol kesehatan bagi hewan kurban harus ditaati, sesuai arahan Menteri Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 nasional dan PPU sendiri,” tegas Arief.
Protokol Kesehatan Terhadap Hewan Kurban
Arief berharap, selain protokol kesehatan terhadap hewan kurban, proses transaksi jual beli juga berjalan aman dan tidak menjadi pemicu penyebaran virus termasuk ketika proses penyembelihan.
Bahkan, apabila perlu, proses pemotongan dilaksanakan dengan cara tertutup.
Distan pun mengimbau ke pemerintah desa serta kelurahan di PPU agar memantau proses transaksi jual beli hingga pemotongan hewan kurban agar mengikuti protokol kesehatan.
Mulai jaga jarak, sanitasi dan menggunakan masker. Kalau perlu, penjagal hewan turut mengenakan APD sebagaimana kaidah protokol kesehatan.
“Kalau bisa pemotongan dilakukan di rumah potong hewan (RPH) karena prosesnya dilakukan di lokasi yang tertutup, untuk mencegah terjadinya kerumunan orang banyak dan tidak terjadi penyebaran COVID-19,” ujar Arief.
Terkait ketersediaan hewan kurban sendiri, Arief menjamin untuk Kabupaten PPU akan tercukupi. Meskipun menjelang hari raya Iduladha, stok masih kurang.
Namun, Arief meyakini stok akan bertambah jika dilihat dari jumlah hewan kurban yang terus berdatangan dari luar daerah.
Berdasarkan hasil pemantauan, Arif melanjutkan, penjualan hewan kurban di PPU tersebar di 32 titik. Ada hewan kurban yang berasal dari peternak lokal mandiri, kelompok peternak, kelompok pedagang dan pengepul. Stok sapi 426 ekor, sedangkan kambing tersedia 117 ekor.
Penambahan jumlah hewan kurban mungkin saja dilakukan oleh Dinas Pertanian PPU. Stok hewan biasanya didatangkan dari luar daerah seperti dari pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Jika dilihat di tahun 2019 kemarin dari hasil pemantauan di 333 titik pemotongan, jumlah sapi dipotong sekitar 745 ekor, lalu kambing 82 ekor, untuk tahun ini kami prediksi jumlahnya tidak jauh berbeda, meski bisa saja ada penurunan akibat adanya pandemi COVID-19 ini,” pungkasnya.
Penulis: Teguh