HEADLINEKALTIM.CO – Penajam Paser Utara, yang saat ini tengah disiapkan sebagai Ibu Kota Negara (IKN) baru Indonesia, memunculkan sejumlah perdebatan mengenai tujuannya. Sementara pemerintah gencar mengejar investasi untuk mempercepat pembangunan, mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago, menilai bahwa ambisi tersebut tidak sesuai dengan kajian awal yang telah dikembangkan.
Dalam peluncuran bukunya mengenai IKN di Jakarta pada Rabu, 14 Agustus 2024, Andrinof Chaniago menjelaskan, “Pada mulanya Nusantara dipilih hanya sebatas upaya memindahkan pusat pemerintahan dari Jakarta ke wilayah Kalimantan Timur.” Pernyataan ini menegaskan bahwa pemilihan lokasi IKN adalah untuk tujuan administratif, bukan untuk menjadikannya sebagai pusat bisnis yang akan menampung investasi besar-besaran.
Andrinof menekankan bahwa percepatan investasi yang dilakukan pemerintah saat ini dinilai sebagai langkah yang keliru. Menurutnya, IKN dirancang sebagai pusat pemerintahan yang terlepas dari hiruk-pikuk ekonomi dan bisnis, berbeda dengan fungsi kota bisnis yang sering kali menjadi magnet bagi investasi besar. Ia juga menunjukkan kekhawatiran terkait keputusan pemerintah yang memberikan hak guna usaha (HGU) hingga 190 tahun, yang menurutnya, semakin memperumit realisasi investasi.
Kritik ini semakin relevan dengan ditetapkannya Keputusan Presiden (Kepres) No: 25/2024 pada 5 Agustus 2024, yang membentuk Satgas Percepatan Investasi IKN. Presiden Joko Widodo berharap langkah ini akan mempercepat aliran investasi ke IKN. Namun, Andrinof Chaniago melihat langkah tersebut sebagai sesuatu yang sulit direalisasikan. “Langkah-langkah mengebut investasi di IKN saat ini dinilai sulit direalisasikan,” tambahnya, menyoroti ketidaksesuaian antara tujuan IKN sebagai pusat pemerintahan dan ambisi investasi besar.
Artikel Asli baca di rri.co.id
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim