Headlinekaltim.co, Balikpapan – Selama wabah covid-19 dan dianjurkannya seluruh kegiatan dilakukan semuanya di rumah atapun work from home (WFH) rupanya tingkat kehaminan cenderung meningkat
“Menurut informasinya sih iya ada, kalau kehamilan ada kecenderungan meningkat,” ujar KepalaDinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan Sri Wahyuningsih, Jumat (08/05).
“Kami dapat data ditingkat nasional memang ada peningkatan orang hamil, tapi saya lupa angkanya,”sambungnya.
Menurut dia, penyebabnya karena masyarakat ketakutan keluar maupun mendatangi tempat pelayanan KB, meski sudah waktunya melakukan pelayanan KB. Rata-rata takut tertular covid-19, sehingga sementara menunda.
“Karena selama proses semuanya dilakukan dari rumah, masyarakat kan ada ketakutan untuk mendatangi tempat-tempat pelayanan KB,” katanya.
“Sehingga yang tadinya harusnya suntik, harusnya 1 bulan datang ke tempat pelayanan KB, dia menunda-nundan takut tertular covid. Sudah waktunya KB dia tidak datang,”
Dia mengungkapkan, untuk mengantipasi menerjunkan tim dengan melakukan pendataan pasangan subur secara struktur melalui online. “Kami mendata melalui peran kader-kader kami di lapangan,” ucapnya.
“Pasangan usia subur ini melakukan kontrasepsi itu kapan? Dan kapan harusnya itu ganti. Kami data, kalau memang mereka harus ganti, tetapi ada rasa ketakutan, maka penyuluh KB yang akan turun di lapangan,”
Kata dia, jumlah pasangan subur di Kota Balikpapan sekitar 105 ribu orang yakni usia 15-49 tahun. Termasuk diatas 49 tahun tapi masih haid. “ Jadi bukan karena kebanyak di rumah, tapi karena ketakutan,” tutupnya. (inibalikpapan)