HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi mengatakan pemerintah belum akan membuka sekolah untuk menggelar pembelajaran secara tatap muka dalam waktu dekat. Ini mengingat penyebaran Covid-19 di Kaltim terus melonjak.
Menurutnya, selama belum ada keputusan dari Kementerian Pendidikan, proses belajar mengajar masih dilakukan via daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).
“Kita menunggu analisa yang lebih tepat. Jadi kalau menurut saya, selama belum ada perintah dari Kementerian Pendidikan, proses belajar mengajar secara tatap muka tidak dilakukan. Jika nanti dinyatakan benar-benar aman, baru dibuka,” ucap Hadi pada Jumat 22 Agustus 2020.
Hadi mengakui, saat ini pihaknya kesulitan untuk mendefinisikan zona hijau untuk Provinsi Kaltim, terkecuali Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang memang sudah dinyatakan sebagai daerah zona hijau Covid-19.
Untuk itu, ia meminta proses belajar mengajar secara tatap muka di sekolah tidak dilakukan hingga akhir tahun 2020 ini.
“”Kita susah juga mendefinisikan zona hijau ini karena zona hijau kan Mahakam Ulu, kalau yang lain saya sarankan sampai akhir tahun 2020 ini pakai daring saja,” katanya.
Untuk mendukung kelancaran PJJ, lanjut Hadi, Pemprov Kaltim telah menyiapkan tambahan anggaran Rp 90 miliar untuk kuota internet sekolah. Anggaran tersebut belum termasuk dana BOS.
“Sedang dibicarakan antara Disdik, Unmul dan Telkomsel bagaimana teknisnya, yang jelas anggaran sudah kami siapkan. Dana BOS juga bisa, dana BOS ini kan dikelola oleh masing-masing sekolah. Nah kalau yang Rp 90 miliar ini dana tambahan, karena yang itu tidak cukup. Mekanismenya akan dibicarakan dalam waktu dekat, karena libur, Senin baru mulai lagi,” terang Hadi.
Penulis : Ningsih