HEADLINEKALTIM.CO, PENAJAM-Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) meminta agar pembangunan Jembatan Tol Penajam-Balikpapan yang direncanakan sejak tahun 2016 silam menjadi perhatian Pemerintah Pusat. Proyek itu agar segera direalisasikan.
Menurut Kabag Pembangunan Setkab PPU Nicko Herlambang, Jembatan Tol Penajam-Balikpapan sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terkhusus bagian selatan kabupaten yang kini ditetapkan sebagai lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Dikatakannya, wilayah PPU bagian tengah telah memiliki Jembatan Pulau Balang. Di sisi utara menuju titik nol IKN Nusantara ada terowongan menuju istana negara yang akan dibangun Pemerintah Pusat. Sedangkan di sisi selatan PPU belum memiliki akses menuju Balikpapan, kecuali penyeberangan kapal Feri, perahu klotok dan speed boat.
“Jembatan Tol Penajam-Balikpapan merupakan kebutuhan mutlak PPU sebagai akses menuju Balikpapan. Jangan sampai istana negara dan terowongan dibangun dengan megah, kita masih pulang-pergi naik kapal klotok untuk ke Balikpapan,” kata Nicko, Rabu 29 Juni 2022.
Pemerintah daerah, ungkap Nicko, masih terus berupaya untuk merealisasikan pembangunan proyek jembatan senilai Rp15 triliun itu untuk mempercepat distribusi logistik dari Balikpapan-PPU dan sebaliknya.
“Jika mengandalkan jembatan Pulau Balang masih cukup jauh dan membutuhkan waktu tempuh dari PPU ke Balikpapan mencapai 2 jam. Kalau jembatan tol ini terbangun hanya butuh waktu 15 menit ke Balikpapan,” terangnya.
Seluruh persyaratan administrasi pembangunan jembatan sepanjang 7,9 kilometer (Km) ini kata Nicko, telah lengkap. Perubahan desain pun telah selesai, termasuk dengan ketinggian ruang bebas jembatan dari 50 meter menjadi 65 meter.
“Sebenarnya pada tahun 2019, jembatan ini diproses lelang di BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol), namun dihentikan lantaran ada perubahan desain. Sekarang ‘kan ketinggian ruang bebas jembatan 65 meter sudah ditetapkan. Jadi, tinggal PT Waskita Tol Road dan konsorsium PT Tol Teluk Balikpapan mengajukan ulang proses lelang ke BPJT,” ungkap Nicko.
Nicko menekankan, Pemerintah Pusat semestinya turut mendorong percepatan pembangunan jembatan yang melintasi Teluk Balikpapan tersebut. “Sebuah hal miris nantinya di tahun 2024 Presiden melaksanakan upacara HUT RI di istana negara IKN Nusantara, sementara kami pulang pergi Penajam-Balikpapan naik klotok,” pungkasnya.
Penulis: Teguh
Editor: MH Amal