HEADLINEKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Seorang nelayan bagan tancap ditemukan meninggal dunia di bagannya yang terletak di perairan laut bagian selatan Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan, Berau pada Kamis 4 Februari 2021 sekitar pukul 06.30 WITA.
Korban diketahui bernama FD (40) yang berprofesi sebagai nelayan. Ia merupakan warga Jember, Jawa Timur, yang tinggal di Jalan Panglima Setia, Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan.
Kapolsek Pulau Derawan Iptu Zaenuri menyebut, dari keterangan salah satu saksi. mereka hendak menjemput korban untuk pulang kembali ke Tanjung Batu.
“Saat dilihat dari perahu, korban dilihat sedang tertidur. Jadi teman-temannya mencoba meneriakinya agar korban bangun. Namun, korban tak kunjung bangun,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Kamis 4 Februari 2021.
Saksi kemudian berinisiatif untuk naik ke bagan untuk membangunkan FD yang tertidur di depan rumah bagan. Betapa terkejutnya saksi saat menemukan korban sudah dalam keadaan pucat dan kaku. Saksi kemudian memanggil teman-temannya. Saat diperiksa, korban ternyata meninggal dunia.
“Teman-temannya kemudian menutupi korban menggunakan sarung. Sebagian kembali ke Tanjung Batu untuk melapor ke Polsek Pulau Derawan, salah seorang diantaranya menunggu di bagan korban,” kata Zaenuri.
Perlu waktu satu jam dari bagan menuju ke daratan Kampung Tanjung Batu. Sekitar pukul 07.30 WITA baru dilaporkan ke penjagaan Polsek Pulau Derawan.
Mendapat laporan tersebut, Kapolsek Pulau Derawan bersama Koramil Pulau Derawan dan TNI AL mendatangi lokasi dan mengevakuasi korban menuju Puskesmas Tanjung Batu.
“Dari hasil visum et repertum, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan atau luka akibat benda tajam. Dari pengakuan teman-temannya juga korban tidak pernah mengeluhkan penyakit apapun,” bebernya.
Pihak keluarga menolak otopsi terhadap korban dan dimakamkan di Pemakaman Umum Tanjung Batu.
Zaenuri mengimbau kepada masyarakat khususnya kepada nelayan jika merasa kondisi tubuh sedang tidak sehat agar tidak memaksakan diri untuk melaut atau bekerja dan beraktivitas.
Ia juga mengingatkan agar segera melapor kejadian apapun pihak berwajib. “Jangan memaksakan diri untuk melaut terlebih dahulu, sampai sekiranya badan sudah sehat. Kita harapkan agar kejadian serupa tak terulang kembali,” katanya.
Kondisi bagan yang letaknya saling berjauhan antara satu dengan yang lainnya juga menyebabkan antara penghuni bagan sulit untuk berkomunikasi.
“Apalagi setiap bagan hanya diisi oleh satu orang (nelayan). Sedangkan perahu yang digunakan hanya satu untuk mengangkut beberapa nelayan di bagan yang letaknya saling terpisah itu. Ada baiknya untuk saling berkomunikasi untuk memastikan keadaan rekan-rekannya yang lain,” tuturnya.
Penulis: Sofi
Editor: MH Amal