HEADLINEKALTIM.CO, DERAWAN – Angin pantai di Pulau Derawan berderu begitu kencang. Udara dingin pada malam hari tak menghalangi puluhan jurnalis menyaksikan debat publik pertama pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Kabupaten Berau Tahun 2024. Debat tersebut disiarkan langsung oleh Trans 7 pada Sabtu, 26 Oktober 2024 lalu pukul 19.00 WIB.
Para jurnalis itu pun duduk berjejer di ruang santai Aqualunk, salah satu resort Pulau Derawan. Suara dari sound speaker pun beradu dengan kuatnya angin serta deru ombak pada malam hari.
Beberapa jurnalis ini terlihat penasaran dengan pertanyaan-pertanyaan apa yang akan keluar nantinya? dan bagaimana tanggapan dari masing-masing Paslon tersebut?
Namun, saat sesi iklan muncul mereka terkadang bercanda satu sama lain untuk mencairkan suasana nonton bareng (Nobar) tersebut. Iklan yang ditampilkan pun bertujuan untuk mempromosikan sektor pariwisata di Bumi Batiwakkal (sebutan Kabupaten Berau).
Ketua KPU Berau, Budi Harianto menyampaikan sambutannya saat pembukaan. Ia mengatakan bahwa debat publik ini merupakan salah satu metode kampanye. “Harapannya debat ini dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat Berau,” kata Budi.
Tidak lama kemudian, tim panelis menyerahkan materi debat kepada Budi Harianto, untuk selanjutnya diserahkan kepada moderator. Ada sebanyak 6 amplop dalam posisi masih tersegel yang berisi materi debat. Amplop tersebut juga ditandai dengan kode huruf A hingga F yang akan menentukan sub tema serta pertanyaan.
Paslon nomor urut 1 Madri Pani-Agus Wahyudi (MP-AW) dan nomor urut 2 Sri Juniarsih Mas-Gamalis (SraGam) diberikan kesempatan selama 3 menit untuk menyampaikan visi misi dan program kerjanya.
Madri Pani dan Agus Wahyudi terlihat kompak menggunakan kemeja berwarna biru muda dengan celana panjang berwarna cream. Sementara itu, Sri Juniarsih Mas mengenakan jas berwarna pink dengan rok hitam dan Gamalis memakai setelan jas warna hitam.
Keseriusan pun mulai tampak di mata para jurnalis saat moderator memberikan pertanyaan yang sudah disiapkan oleh tim panelis. Tema utama untuk debat pertama adalah Pelayanan Publik, Reformasi Birokrasi, SDM dan Sosial Budaya.
Pertanyaan pertama mengenai strategi dalam mewujudkan transparansi tata kelola pemerintahan yang anti korupsi dan menjaga mengelola aset daerah serta sikap terhadap aparatur daerah yang tersangkut kasus korupsi.
Paslon nomor urut dua, Sri Juniarsih Mas Gamalis menyampaikan, selama kepemimpinannya mereka telah melakukan reformasi birokrasi, termasuk penataan struktur organisasi dan peningkatan kualitas serta distribusi pegawai negeri sipil (PNS). Selama ini setiap tahun pihaknya melakukan kerja sama dengan Kejaksaan Negeri (Kajari) Berau dalam hal mendampingi Pemkab Berau dalam melakukan kebijakan agar tidak salah langkah.
“Kabupaten Berau juga berhasil mendapatkan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sejak tahun 2021 sampai sekarang,” tuturnya.
Kemudian, dari hasil Monitoring Control Plan (MCP), Berau menjadi tertinggi di Kalimantan Timur dengan nilai 77,63 pada tahun 2023. Hal ini mencerminkan implementasi transparansi dalam tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel serta efektif untuk mencegah kasus korupsi.
“Terkait sikap kami terhadap aparatur daerah yang tersangkut kasus korupsi. Secara aturan sudah diatur tegas, jika terbukti melakukan korupsi tentu akan mendapatkan sanksi yang tegas,” ucapnya.
Suasana mulai memanas saat moderator mempersilahkan setiap Paslon bertanya kepada pasangan lain. Ketegangan pun dimulai. Kedua pasangan calon kepala daerah Kabupaten Berau ini beradu argumen untuk meyakinkan dan merebutkan suara publik.
Paslon nomor urut 1 Madri Pani dan Agus Wahyudi merespon jawaban dari pasangan lain. Madri Pani mengungkapkan perlu adanya pemahaman keterbukaan informasi ke publik berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008. Menurutnya, keterbukaan informasi sangat penting, sehingga dapat memberikan edukasi secara baik kepada masyarakat.
“Dan ini memotivasi pemerintah daerah agar bekerja lebih hati-hati supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Agus Wahyudi pun menyinggung penyampaian dari paslon nomor urut 2. Menurutnya, semua yang dijelaskan itu adalah hasilnya. Sementara pernyataannya bagaimana upaya yang dilakukan. Para pendukung MP-AW pun bertepuk tangan dan bersorak.
“Kami tegas dan jelas dalam visi misi serta program kami. Upaya yang dilakukan adalah mewujudkan tata kelola pemerintahan yang berintegritas akuntabel, transparan dan efisien,” tegas Agus.
Sri Juniarsih menanggapi bahwa hal ini sudah cukup dibuktikan dengan mendapatkan WTP serta hasil MCP.
Pertanyaan kedua mengenai kebijakan konkrit untuk menjaga keseimbangan pembangunan infrastruktur dan ekonomi dengan upaya pelestarian dan pemajuan warisan budaya lokal dengan pelibatan generasi muda dan pemanfaatan teknologi informasi.
Paslon nomor urut 1 memberikan pemaparan mengenai peningkatan pembangunan infrastruktur yang sejalan dengan pengembangan ekonomi masyarakat.
Madri dan Agus sudah sepakat membuat program salah satunya pemberian kredit bunga rendah tanpa agunan untuk mendorong inovasi dan memberdayakan masyarakat. Bersama dengan pasangannya, ia memiliki keinginan untuk menjadi pemimpin yang bisa menyatukan semua agama, ras, suku, dan budaya agar hidup bertolerensi dan hidup rukun di Kabupaten Berau.
“Kita tinjau ke lapangan apa yang dibutuhkannya, minimal ini bisa mengurangi beban masyarakat agar mendapatkan solusi untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraannya,” tegasnya.
Sri Juniarsih menanggapi jawaban dari Madri Pani. Angka kemiskinan pada 3 tahun terakhir mengalami penurunan. Tahun 2021 sebesar 5,88 persen turun pada tahun 2023 sebesar 5,54 persen.
Sri menjelaskan strategi yang dipilih untuk mengentaskan angka kemiskinan di Bumi Batiwakkal. Dikatakannya, angka ini lebih baik dari pada angka kemiskinan nasional maupun angka kemiskinan di provinsi Kalimantan Timur. “Insyaallah pada tahun 2024 juga akan semakin menurun,” ucapnya.
Selain itu, Paslon petahana ini menyampaikan program percepatan pemerataan dengan pengembangan dan penguatan pusat ekonomi desa, sesuai dengan potensi yang dimiliki setiap desa. “Pada tahun 2023 Berau menjadi satu-satunya kabupaten yang mendapatkan penghargaan bakti ekonomi desa,” jelasnya.
Serang balasan pun mengemuka. Para penonton pun bersorak memberikan dukungan untuk menyemangati jagoannya masing-masing. Kemudian dilanjutkan dengan pendalaman visi misi dan sub tema untuk beradu gagasan pasangan calon bupati dan wakil bupati Tahun 2024.
Sub tema pertama adalah Korupsi, Transparansi dan Keterbukaan Humas Publik. Kedua, Pemerataan Pendidikan dan Layanan Kesehatan. Ketiga, Pengentasan Kemiskinan, Kemajuan Kebudayaan Daerah dan Moderasi Beragama.
Kedua pasangan calon kepala daerah Kabupaten Berau bertarung di debat publik pertama untuk merebutkan suara masyarakat Bumi Batiwakkal. Debat publik tersebut berjalan dengan lancar. Harapannya bisa menjadi pertimbangan masyarakat Berau untuk melangkah ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 27 November 2024 mendatang dan menentukan pilihan yang akan menjadimenjadiq pemimpin Kabupaten Berau ke depan.
Salah satu Jurnalis Berau, Muhammad Aril Syahrulsyah menyampaikan debat publik pada Pilkada Berau cukup baik, namun ada beberapa hal yang perlu dievaluasi dalam debat tersebut. Seperti penyampaian dari setiap pasangan calon yang tidak tepat dengan pertanyaan dan terlalu melihat teks. Sehingga, terkesan hanya beradu teks yang dibawa, tidak beradu gagasan untuk Kabupaten Berau ke depan.
Selain itu, kedua pasangan calon baik cabup atau cawabup diminta untuk aktif memberikan gagasan terkait tema atau pertanyaan yang diberikan. Jangan hanya salah satunya saja yang berinteraksi. Karena seluruh masyarakat Berau ingin mendengar pemikiran dari keduanya saat debat berlangsung.
Mungkin diawal memasuki debat, argumentasi kedua pasangan calon yang diberikan terlalu monoton. Sehingga, kurang diminati untuk ditonton.
Namun, memasuki sesi tanya jawab, saat adu gagasan antara cawabup dari kedua pasangan calon mulai menunjukkan Debat yang sebenarnya. Keduanya saling beradu argumen sesuai dengan pembahasan. Sehingga, yang awalnya terlalu monoton menjadi seru untuk ditonton.
“Mungkin dalam debat pertama ini didominasi dari Cawabup Paslon satu, Agus Wahyudi dengan penyampaian yang jelas beserta pengetahuan yang dimilikinya. Sehingga, pada saat di penghujung debat adu argumentasi antara Agus wahyudi dan Gamalis sangat seru ditonton,” ucapnya.
Kemudian, untuk para pendukung dari kedua pasangan calon harus tertib, saat mengikuti berlangsungnya debat. Ada beberapa momen saat pendukung tidak tertib, sehingga pertanyaan yang dilontarkan paslon ke paslon yang lain kurang jelas. (Riska)
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim