src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js"> Mahasiswa Kaltim Demo di DPRD, Protes Pemangkasan Anggaran Pendidikan Berujung Ricuh

Mahasiswa Kaltim Demo di DPRD, Protes Pemangkasan Anggaran Pendidikan Berujung Ricuh

2 minutes reading
Tuesday, 18 Feb 2025 14:46 82 gleadis

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Aliansi Mahasiswa Kalimantan Timur (AMKT) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Kaltim pada Senin (17/2/2025), menyoroti kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan sektor pendidikan. Dengan mengusung tema “Indonesia Gelap Jalur Pendidikan,” para mahasiswa menyuarakan protes terhadap efisiensi anggaran yang dianggap bertentangan dengan amanat konstitusi.

Sejak pagi, ratusan mahasiswa berkumpul dengan membawa spanduk dan poster bertuliskan kritik terhadap pemerintah. Mereka mengecam pemangkasan anggaran pendidikan yang lebih mengutamakan program-program ambisius, seperti Makanan Bergizi Gratis (MBG), yang menurut mereka tidak menjadi prioritas utama dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyampaikan tiga tuntutan utama. Humas AMKT, Muhammad Ilham Maulana, menegaskan bahwa mereka mendesak pemerintah untuk:

  1. Mencabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang dianggap tidak berpihak pada dunia pendidikan.
  2. Menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Minerba yang dijadwalkan akan dibahas dalam sidang paripurna pada 18 Februari.
  3. Melakukan evaluasi total terhadap program Makanan Bergizi Gratis yang dinilai tidak efektif dan tidak berdampak signifikan bagi pendidikan.

Awalnya, demonstrasi berlangsung damai dengan orasi bergantian dari para perwakilan mahasiswa. Namun, suasana mulai memanas ketika massa menolak membubarkan diri meskipun batas waktu yang diberikan aparat keamanan telah berakhir.

Situasi semakin tak terkendali ketika petugas kepolisian mulai melakukan upaya pembubaran paksa menggunakan water cannon. Para demonstran bertahan dan berusaha mempertahankan barisan mereka, tetapi akhirnya dipukul mundur hingga ke kawasan Masjid Islamic Center.

Bentrok antara mahasiswa dan aparat keamanan menjadi sorotan publik, mengingat eskalasi ketegangan yang semakin meningkat. Meskipun demikian, mahasiswa menegaskan bahwa perjuangan mereka belum berakhir dan akan terus mengawal kebijakan pendidikan agar tetap sesuai dengan kepentingan rakyat.

Artikel Asli baca di rri.co.id

 

Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim

LAINNYA