HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Anggota Komisi II DPRD Kaltim Sutomo Jabir mengungkapkan hasil kunjungan kerjanya ke Kabupaten Berau beberapa waktu lalu.
Ditemui usai mengikuti uji publik Raperda RZWP3K, Sutomo Jabir mengatakan infrastruktur di wilayah Berau sangat minim. Bahkan ia menilai memprihatinkan.
Padahal Berau memiliki banyak potensi destinasi wisata yang sangat pantas dikunjungi wisatawan, yang mana hasil dari kunjungan tersebut akan mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kaltim.
“Di Berau itu pertama, tentu infrastruktur jalan penghubungnya kurang bagus. Misalnya dari Tanjung Redeb ke Biduk-biduk, Talisayan itu kan jalannya kurang bagus, sehingga DPRD dan saya khususnya menginginkan anggota untuk jalan ke sana, untuk melihat langsung kondisi wilayah di sana,” ungkapan.
Untuk itu, legislatif dari fraksi PKB ini berharap anggaran APBD tahun 2021 akan digunakan juga untuk memaksimalkan pemeliharaan infrastruktur jalan di wilayah tersebut.
“Tanjung Redeb itu lumayan jauh, sementara objek vital untuk wisata banyak di Biduk-biduk. Kemudian sumber potensi laut, ikan di sana banyak, nelayan juga banyak,” ucapnya.
Tak hanya masalah infrastruktur saja yang dinilai minim, Sutomo Jabir menyebut persoalan telekomunikasi masih menjadi kendala.
“Jaringan telekomunikasi kita di sana kurang bagus, kurang lancar. Katakan di Biduk-biduk, daerah objek wisata bagus tapi tinggal di sana orang tidak betah karena tidak ada jaringan. Jaringan signal, ada yang sudah berdiri tower bertahun-tahun tapi tidak fungsi. Ada juga yang sinyal tidak ada. Termasuk sarana pendidikan, masih banyak terbelakang. Itu yang kita dorong,” ujarnya.
“Nelayan di sana juga minta kapal-kapal yang lebih besar, karena perahu yang mereka miliki tidak sanggup melawan ombak,” lanjut Sutomo Jabir.
Disinggung soal langkah apa yang akan dilakukan DPRD Kaltim untuk Kabupaten Berau, Sutomo Jabir mengatakan DPRD Kaltim sudah meminta kepada Pemerintah Provinsi dalam rancangan anggaran APBD tahun 2021 mengganggarkan Rp 50 miliar untuk pemeliharaan infrastruktur jalan. Namun dirinya menyadari, kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung di Kaltim akan menjadi kendala untuk itu.
“Saya sebenarnya dari tahun sebelumnya sudah minta dianggarkan Rp 50 miliar untuk infrastruktur. Tapi karena Covid-19, ada pemotongan. Kita berharap saja semoga ada jalan. Karena kalau jalan di sana mulus, nyaman juga untuk dikunjungi wisatawan dan pasti akan meningkatkan PAD,” pungkasnya. (ADV)
Penulis : Ningsih
Editor : Amin