HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Komisi IV DPRD Kaltim mendorong dilaksanakannya pembelajaran tatap muka di pembelajaran tahun ajaran baru 2021 dengan syarat, pihak sekolah dan siswa siap menerapkan disiplin protokol kesehatan ketat.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim Salehuddin mengatakan, saat ini kondisi perkembangan kasus COVID-19 di Kaltim telah melandai, sehingga ia menilai kondisi ini dapat menjadi pertimbangan bagi pemerintah daerah dan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kaltim untuk memberikan rekomendasi dimulainya belajar tatap muka ketika tahun ajaran baru 2021.
Namun begitu, ia mengingatkan kepada seluruh pihak. Baik itu pihak sekolah, Komite Sekolah, orangtua siswa dan siswa itu sendiri untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari berangkat sekolah, ketika melakukan belajar tatap muka hingga sampai di rumah.
“Kondisi melandainya positif rate di Kaltim memungkinkan kita melakukan tatap muka, dengan catatan melaksanakan protokol kesehatan yang harus ditaati,” ujarnya pada headlinekaltim.co.
Menurutnya, daerah-daerah di Kaltim yang masuk dalam kategori zona kuning dan zona hijau sudah bisa mempersiapkan belajar tatap muka.
Terkait dengan sudah adanya beberapa sekolah di Kaltim yang melakukan sekolah tatap muka terbatas, Legislatif dari Fraksi Golkar ini juga membenarkan. Menurutnya, hal itu dapat dilakukan oleh pihak sekolah, dengan memperhatikan situasi dan kondisi di wilayahnya.
“Iya benar, di beberapa kabupaten/kota sudah mulai belajar tatap muka. Harapannya tanggungjawab guru sekolah, Komite Sekolah pada saat murid melakukan belajar sampai di rumah, melakukan protokol kesehatan,” pesannya.
Disinggung soal belum adanya rekomendasi yang dikeluarkan oleh Satgas COVID-19 Kaltim terkait sekolah tatap muka dan belum terpenuhinya 100 persen vaksinasi COVID-19 terhadap guru, Salehuddin menyakini Pemerintah Provinsi bersama Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim akan melakukan koordinasi terkait hal itu.
Dia juga menyakini, dengan masih adanya sisa waktu sekitar tiga bulan ke depan, kuota vaksinasi COVID-19 terhadap guru akan terpenuhi secara keseluruhan.
“Daya cover (vaksinasi COVID-19 terhadap guru saat ini, red) sudah 60 persen. Harapannya dengan waktu berjalan hingga Juni mendatang, saya pikir bisa. Saya berharap, seiring berjalan dengan proses vaksinasi pendidik, akan terpenuhi semua. Terpenting lagi, kebijakan dari pemerintah daerah dan Satgas,” pungkasnya. (Advetorial)
Penulis : Ningsih
Editor: Amin