24.3 C
Samarinda
Tuesday, February 11, 2025
Headline Kaltim

Kisah Yovi, Pemandu Selam Maratua yang Selamatkan Wisatawan Asing dari Kematian di Bawah Laut

MENYELAM atau diving menjadi salah satu kegiatan yang paling disukai wisatawan nusantara maupun mancanegara saat liburan ke Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Pasalnya, daerah ini dikenal memiliki panorama surga bawah laut yang sangat eksotis. Ada begitu banyak biota-biota laut yang unik dan menarik.

Salah satu dive guide atau pemandu selam di Kabupaten Berau, Yovi Latul mengaku, mulai terjun ke dunia selam sejak tahun 2018. Ia mengambil lisensi diver dan betul-betul menekuni kegiatan ini hingga sekarang. Pria kelahiran 1993 ini sangat menyukai laut dan tertarik untuk mengeksplorasinya.

Kisah Yovi, Pemandu Selam Maratua yang Selamatkan Wisatawan Asing dari Kematian di Bawah Laut

“Awalnya hobi. Saya suka laut dan ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang laut,” ungkapnya.

Lulusan Universitas Mulawarman, Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan ini mendapatkan tawaran kerja di salah satu resort di Pulau Maratua, Kabupaten Berau, yakni Green Nirvana Maratua Resort.

Menurutnya, fasilitas akomodasi yang dirancang memberikan pengalaman liburan yang sangat menyenangkan. Dirinya pun tertarik bekerja di resort tersebut. Yovi bersama timnya, bertugas memandu wisatawan baik nusantara maupun mancanegara untuk menyelam dan melihat keindahan di bawah laut.

“Saya kerja di resort ini hampir dua tahun. Kalau profesi kita sebagai diver harus punya lisensi minimal rescue atau penyelamat karena meselamatan tamu yang paling utama,” jelasnya.

Pria yang lahir di Kampung Teluk Alulu, Kecamatan Maratua ini mengaku biota laut sangat memanjakan para wisatawan karena melihat dari dekat. Mulai  schooling barracuda di Channel, Manta ray di Manta Point, schooling batfish di Light house, penyu di Turtle traffic, Whale Shark di Talisayan, hiu tikus atau thresher shark di Kakaban dan masih banyak lagi.

“Dengan warna dan bentuk yang bervariasi. Kemudian kita bisa melihat soft dan hard coral juga. Semakin dalam maka semakin aneh, unik dan misteri,” ucapnya.

Yovi memaparkan, saat diving memang tidak diperkenankan untuk menyelam sendirian. Harus berkelompok. Minimal dua orang. Biasanya ia membawa tamu 7 hingga 8 orang. Untuk nama setiap lokasi penyelaman juga berbeda-beda tingkatannya.

“Itu beda-beda juga highlight-nya. Kemudian, yang membuat tamu atau wisatawan datang ke Berau ini karena ingin melihat baracudda dan lain-lain,” tuturnya.

Tamu yang biasa dia pandu sebagian besar merupakan wisatawan mancanegara dari Cina. Kemudian dari Prancis meskipun tidak setiap bulan. “Yang paling sering itu tamu dari Cina. Dari Indonesia juga ada,” bebernya.

Paket diving yang ditawarkan Green Nirvana Maratua Resort untuk wisatawan mancanegara dengan nusantara itu berbeda. Wisatawan mancanegara perlu membayar sekitar Rp20.000.000 per orang selama empat hari atau seminggu.

“Itu sudah termasuk makan dan kamar, jadi sepaket. Mereka datang selalu berkelompok, jarang sekali perorangan,” ujarnya.
Kisah Yovi, Pemandu Selam Maratua yang Selamatkan Wisatawan Asing dari Kematian di Bawah Laut
Terkadang dalam satu grup itu ada 5 hingga 10 orang, tapi paling umum 7 orang. Untuk wisatawan nusantara berkisar Rp17.000.000 per orang sampai seminggu. Yovi mengaku, tarif paket yang ditawarkan wisatawan mancanegara cenderung lebih mahal. Ditambah lagi tiket masuk ke Pulau Kakaban sebesar Rp100.000 per orang.

“Kalau tamu dari Indonesia bayar Rp10.000 saja. Tapi itu di luar paket diving,” ungkapnya.

Dirinya menuturkan, risiko di lapangan saat diving memang lebih besar. Seperti barotrauma atau cedera yang terjadi akibat perbedaan tekanan udara antara tubuh dan air saat menyelam, gangguan pendengaran, hipotermia, dan lain-lain. “Risikonya sangat tinggi, makanya ada pemandu wisata khususnya dive guide yang berupaya memastikan keselamatan wisatawan ketika menyelam di bawah laut,” jelasnya.

Menurutnya, memang ada beberapa tingkatan lisensi untuk menyelam, maksimal master, karena ada tahapannya. Kalau Open Water Diver (OWD), batas kedalaman penyelaman itu maksimum 18 meter untuk dewasa dan 12 meter untuk junior. Sedangkan, untuk Advanced Open Water Diver (AOWD) dapat menyelam maksimum 30 meter. “Dan itu belum bisa jadi dive guide,” ucapnya.

Dikatakannya, standar diver saat membawa tamu itu minimal punya lisensi rescue. Pada tahapan ini diajarkan cara penyelamatan, mulai dari kondisi panik hingga pingsan di bawah laut. “Kalau master itu sudah bisa jadi leader atau pemimpin,” terangnya.

Level leader, minimal memiliki kemampuan bahasa Inggris, kemudian punya skill dan Standard Operational Procedure (SOP) penyelaman. Seorang leader itu harus konsisten mulai dari briefing, mempersiapkan logistik untuk kebutuhan tamu dan harus mempersiapkan plan A dan plan B.

“Misalnya cuaca lagi buruk kita mau menyelam di mana? Plan B nya kita harus persiapkan. Itu level master, kalau rescue harus mengontrol tamu dari belakang,” paparnya.

Yovi menyampaikan, ada cerita menarik saat ia bersama tim membawa tamu menyelam di Channel Maratua. Barracuda lagi schooling atau berenang secara bergerombol. Waktu itu, dirinya hanya fokus melihat posisi barracuda yang agak jauh dan berpencar di kamera.

“Kemudian saya melihat barracuda itu menyatu dengan yang di belakang. Awalnya saya pikir itu whale shark. Kemudian saya teriak dengan memberikan kode bahwa ada whale shark,” tuturnya.

Namun, tamu justru kebingungan dan bertanya-tanya di mana whale shark? Kata dia, ternyata itu bukan whale shark. Tetapi barracuda yang menyatu dengan gerombolannya, jadi kelihatan besar. Kemudian para tamu pun tertawa melihat peristiwa itu. “Tamunya heran. Kenapa itu? Ada apa? Dan semua pada ketawaan,” ucapnya.

Yovi juga menceritakan pengalaman yang membekas dan sulit untuk dilupakannya. Ketika itu, dirinya memandu tamu dari Cina, seorang pria dewasa. Di lokasi penyelaman itu memang sedikit ekstrim karena harus melawan arus.

“Metode penyelamannya itu entry negatif, dari speed boat kita langsung turun 15 meter tanpa stand by di permukaan air,” jelasnya.

Menurutnya, semua berjalan dengan lancar sampai di kedalaman 20 meter. Mereka menyelam sedikit mengikuti arus. Ada barracuda di Channel, kemudian tamu ini mengambil dokumentasi. “Sekitar 2 menit, saya dengar suara teriak-teriak. Awalnya saya kebingungan,” sebutnya.

Ternyata tamu dari Cina ini panik. Kemudian melepas regulator yang ada di mulutnya. Diduga wisatawan tersebut kelelahan. Kata dia, regulator itu memang tersedia dua, yakni yang dipakai dan satunya untuk emergency atau keadaan darurat. “Yang emergency saya kasih ke tamu tersebut. Dia kondisinya hampir meninggal pada saat itu,” katanya.

Dari kedalaman 20 meter, ia pun membawa pria ini perlahan-lahan
naik ke permukaan. Ia langsung memberikan oksigen untuk upaya penyelamatan. Wisatawan asal Cina tersebut akhirnya selamat. “Ini menjadi pelajaran buat saya,” tuturnya.

MASIH KURANG

Yovi menyebutkan, beberapa tahun lalu masih kurang tenaga di bidang dive guide. Bahkan pihaknya mengambil diver di Pulau Derawan sekitar 5 orang. Kalimantan Timur sudah menjadi Ibukota Negara (IKN).

Kisah Yovi, Pemandu Selam Maratua yang Selamatkan Wisatawan Asing dari Kematian di Bawah Laut

Bakal banyak Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Jakarta pindah ke Kaltim. Mereka pasti membutuhkan liburan. Diprediksi, wisatawan yang datang ke Berau akan semakin meningkat ke depannya.

“Sektor pariwisata di Kabupaten Berau sangat diunggulkan. Untuk itu, SDM kita di sektor pariwisata ini perlu ditingkatkan lagi. kita kekurangan pemandu wisata sebenarnya,” tegasnya.

Ia berharap Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau terus menggencarkan pelatihan-pelatihan atau sertifikasi ke generasi-generasi berikutnya. Sehingga, Kabupaten Berau tidak kewalahan jika ada tamu yang datang liburan.

“5 hingga 10 tahun ke depan wisatawan akan terus meningkat. Otomatis, pemandu wisata atau orang-orang yang bergelut di sektor pariwisata harus memiliki sertifikasi dan kompetensi,” jelasnya.

Menurutnya, hal ini sangat penting. Harus bertambah jumlah pemandu wisata yang baru. Dalam waktu dekat, di Kabupaten Berau akan ada event Maratua Run 2025. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan atau mempromosikan destinasi wisata Pulau Maratua, sama halnya seperti Maratua Jazz & Dive Fiesta.

“Jadi yang harus kita andalkan di sini adalah SDM-nya dulu yang ditingkatkan. Karena tamu itu semakin banyak dan pasti membutuhkan pemandu wisata terutama wisatawan mancanegara,” bebernya.

Standar satu dive guide itu maksimum memandu 4 orang ketika menyelam. Kalau membawa 8 orang tamu, dive guide-nya harus dua orang. Sedangkan, pada tahun lalu tamu di Green Nirvana Maratua Resort tercatat sekitar 102 orang. Pihaknya menyiapkan dive guide sekitar 20 orang. “Dan itu masih kurang, belum lagi tamu Indonesia yang masuk,” jelasnya.

Untuk fasilitas yang tersedia di resort tersebut terbilang mencukupi. Mulai dari kamar, guide, speed boat, peralatan selam, dan sebagainya. Wisatawan yang datang untuk diving ini normalnya pada saat bulan Februari hingga Agustus. “Paling banyak ketika Tahun Baru Imlek,” tukasnya. (Riska)

 

Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim

- Advertisement -
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers Sertifikat Nomor 1321/DP-Verifikasi/K/XI/2024

Populer Minggu Ini

Raih Juara I Desain Grafis Tingkat Provinsi, Ini Sosok Fiqhi Orisa Salah Satu Pemuda Kreatif Samarinda 2024

PEMUDA jangan malas. Hal inilah yang ingin disampaikan Fiqhi...

Melihat dari Dekat Long Beliu, Kampung Ekowisata Berbasis Kerajinan Rotan

MASYARAKAT di Kampung Long Beliu, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau...

Pemerintah Tingkatkan Status Pengecer LPG 3 Kg Menjadi Sub Pangkalan untuk Pengawasan Lebih Baik

HEADLINEKALTIM.CO - Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Energi dan...

Penyebab Kebakaran Hutan Pacific Palisades di Los Angeles: Api Meluas, Ribuan Penduduk Mengungsi

HEADLINEKALTIM.CO, JAKARTA - Kebakaran hutan besar melanda distrik...

Wali Kota Samarinda Tegaskan Pentingnya Relokasi Warga Bantaran Sungai untuk Penanganan Banjir

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA - Wali Kota Samarinda, Andi Harun,...

Tag Populer

Terbaru