HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG– Investasi skala besar di sektor pariwisata di Kutai Kartanegara masih suram di tahun 2020. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu(DPMPTSP) Kukar mengakui pariwisata tidak dilirik calon investor.
Sedangkan investasi sektor eksplorasi sumber daya alam (SDA) masih bergeliat. “Tahun ini, tidak ada investasi sektor pariwisata yang masuk ke Kukar alias nol persen, ” ucap Kepala DPMPTSP Kukar, Bambang Arwanto, baru-baru ini.
Bambang menambahkan, investasi yang masuk ke Kukar didominasi sektor primer eksplorasi SDA sebesar 53 persen, industri tersier mencapai 26,5 persen, sedangkan industri manufaktur sebesar 20 persen.
Total investasi yang masuk berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang mencapai 84 persen.
“Untuk penanaman modal asing (PMA) yang masuk mencapai 16 persen, ” jelasnya.
Mengetahui sektor pariwisata tidak diminati para investor, Bupati Edi Damansyah menanggapi santai. Alasannya, pandemi COVID-19 yang berkepanjangan jadi pertimbangan investor.
“Bukan hanya di Kukar, daerah lain juga mengalami hal serupa, ” ujarnya.
Edi meyakini, sektor pariwisata semakin meningkat setelah pandemi COVID-19 berakhir. Bupati terpilih hasil Pilkada Kukar 9 Desember 2020 lalu berjanji akan menggiatkan promosi potensi pariwisata.
“Infrastruktur pariwisata juga akan dibenahi perlahan-lahan, yang diyakini dapat menjadi daya tarik para investor, ” ujarnya.
Edi bersyukur, geliat pariwisata di tingkat desa malah semakin maju dan berkembang meskipun hanya dikelola masyarakat atau komunitas seperti Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) tingkat desa.
“Wisata alam di desa-desa semakin maju, ini sudah terbukti, ” terang Edi, optimis.
Penulis: Andri
Editor: Mh amal
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim