HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Imbas pandemi COVID-19 memukul semua lini kehidupan baik itu perekonomian hingga kegiatan pemerintahan. Termasuk didalamnya bantuan untuk kegiatan pembangunan rumah ibadah.
Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan akibat COVID-19, alokasi anggaran dana hibah terpotong sampai 60 persen. Hal ini berdampak beberapa bantuan untuk rumah ibadah yang setiap tahun disalurkan.
“Ada masjid yang mau dibangun, tidak jadi dibangun. Demikian pula gereja, hanya sebagian dipenuhi, termasuk tempat ibadah dan fasilitas lembaga masyarakat lainnya,” kata Isran Noor.
Untuk itu, Gubernur meminta agar masyarakat dapat memahami kondisi tersebut. “Virus ini membawa dampak yang sangat besar. Tidak hanya kesehatan, tapi juga ekonomi kerakyatan,” ujarnya.
Orang nomor satu di Kaltim ini mengatakan Pemprov akan terus berupaya melakukan pemulihan dari dampak ditimbulkan dari wabah COVID-19, baik di bidang kesehatan, pendidikan, sosial dan ekonomi.
Pemulihan kembali seperti semula dari kondisi pandemi COVID-19 sekarang memerlukan proses dan waktu serta dukungan semua pihak, pemerintah dan masyarakat.
“Segera kita akan bangkit dengan kondisi kebiasaan baru. Semoga tahun 2021, Indonesia dan Kaltim sudah pulih dan kita tata kembali,” harapnya.
Dana hibah yang dipotong, juga serupa dialami dana untuk lembaga masyarakat di Kaltim juga dipotong sampai 50 persen.
“Lembaga-lembaga masyarakat terpotong hampir 50 persen. Sedangkan dana hibah dipotong 60 persen,” katanya.
Pemotongan alokasi dana bantuan sosial dan hibah kata Gubernur, dilakukan guna penanganan COVID-19 . Anggaran-anggaran yang dialokasikan untuk penanganan wabah dan pemulihan ekonomi. (ADV)
Penulis : Ningsih
Editor : Amin