24.1 C
Samarinda
Thursday, December 5, 2024

Festival Hudoq: Keindahan Mistis Tari Suku Dayak yang Pukau Wisatawan

HEADLINEKALTIM.CO, SENDAWAR – Di tengah derasnya arus modernisasi, Suku Dayak di Kalimantan tetap kokoh menjaga warisan budaya mereka yang sarat akan makna dan nilai estetika. Salah satu warisan yang paling menggugah perhatian adalah Tari Hudoq, tarian mistis dan unik yang dipersembahkan sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan permohonan keberkahan bagi masyarakat.

Festival Hudoq, yang rutin digelar antara bulan September hingga Desember, berhasil menarik minat tak hanya masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan dari berbagai negara yang ingin melihat langsung ritual sakral ini.

Tari Hudoq berasal dari Suku Dayak Bahau, salah satu sub-suku di Kalimantan yang kaya akan tradisi dan budaya. Hudoq sendiri adalah tarian topeng yang kerap ditampilkan saat memasuki musim tanam padi. Dengan kostum yang didominasi oleh daun pisang dan daun kelapa, serta topeng kayu yang mengusung wajah menyeramkan, tarian ini menggambarkan sosok “menjelma” yang diyakini bisa mengusir roh jahat sekaligus mengundang roh baik untuk memberkahi tanaman padi yang baru ditanam.

Hermonius Remon, Ketua Habama, mengungkapkan bahwa Tari Hudoq bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi lebih dari itu, menjadi wujud komunikasi spiritual masyarakat Dayak dengan leluhur mereka. “Hudoq merupakan bukti nyata bahwa tradisi Suku Dayak masih terjaga dengan baik di tengah arus modernisasi. Tarian ini juga diharapkan dapat memberikan keberkahan dan kesejahteraan kepada masyarakat,” jelas Hermonius.

Setiap gerakan dalam Tari Hudoq memiliki makna mendalam. Pemilihan topeng, gerakan tarian, hingga susunan kostum menggambarkan penghormatan pada alam dan leluhur. Bagi masyarakat Dayak, Tari Hudoq bukan hanya tentang seni, tetapi juga tentang spiritualitas, kebersamaan, dan kearifan lokal yang terus diwariskan dari generasi ke generasi. Ritual ini juga menjadi pengikat solidaritas di antara warga desa, memperkuat rasa persaudaraan dan kebanggaan akan identitas budaya mereka.

Puluhan penari tampil dengan kostum “hudoq” yang mencerminkan jiwa mistis dari tari ini. Dengan gerakan yang khas dan ritme musik tradisional, penari-penari ini memukau setiap mata yang menyaksikan. Para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, menyambut festival ini dengan antusias, menikmati setiap aspek budaya Dayak yang jarang mereka temui.

Artikel Asli baca di rri.co.id

Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim

- Advertisement -

LIHAT JUGA

TERBARU

POPULER