HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Bentrok antara dua organisasi kemahasiswaan Islam terjadi di Jalan Loa Ipuh Tenggarong, Kutai Kartanegara hingga menyebabkan terjadi kerusakan ringan pada bangunan sekretariat, Jumat 27 Agustus 2021 malam.
Kasus kericuhan sudah ditangani Polres Kukar dan sudah memasuki tahapan pengumpulan keterangan saksi-saksi oleh penyidik.
Saksi yang dimintai keterangan dari salah satu kubu, Suardi Al-Jihad menceritakan kronologis kericuhan, diawali dari tautan Facebook berisi ajakan Rektor Unikarta Erwinsyah mengajak mahasiswa berorganisasi dan bergabung di bendera mereka.
Rupanya, postingan tersebut diberi keterangan tambahan oleh kader organisasi mahasiswa ekstra kampus lain yang bernada mengkritik ajakan sang rektor.
“Dari tautan tersebut menimbulkan pro dan kontra dan terjadilah saling serang opini di Medsos,” ucapnya.
Akhirnya, dua kader organisasi yang disebut rektor dalam tautan Facebook mendatangi sekretariat organisasi kubu sebelah dan meminta untuk klarifikasi.
Sempat terjadi negosiasi antara kedua pihak selama 1 jam tanpa membuahkan hasil. “Pihak yang didatangi tidak mau klarifikasi dan menghapus tautan berisi komentar mereka,” ucapnya.
Suasana semakin sengit ketika 20 kader kembali berdatangan ke sekretariat organisasi yang dimintai klarifikasi. Terjadi dorong-dorongan hingga kontak fisik.
“Antara kedua kubu, ada yang mengalami luka-luka, ” ucapnya.
Kasus ini masih diupayakan selesai secara kekeluargaan. Sementara, kuasa hukum kubu mahasiswa yang sekretariatnya rusak, Vanda Lubis mengaku melakukan pendampingan pelaporan ke polisi dalam kasus kekerasan dan perusakan sekelompok oknum mahasiswa.
Terpisah, Rektor Unikarta Erwinsyah memastikan, video yang jadi sumber pro dan kontra tersebut hanya spontanitas ketika dia diminta secara langsung oleh pengurus organisasi kemahasiswaan untuk membuat testimoni.
Sebagai Rektor Unikarta, dia bersikap netral terhadap semua organisasi ekstra kampus baik PMII, GMNI, GMKI, hingga HMI.
“Ini ada salah persepsi saja di medsos, kasus ini jangan diperlebar lagi. Intinya, kita ingin mengajak mahasiswa masuk organisasi manapun, yang penting masuk organisasi. Ada permasalahan kedaerahan yang membutuhkan pemikiran positif mahasiswa,” ucapnya.
Penulis: Andri
Editor: MH Amal