HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Bermula dari jasa pembuatan titik lokasi bisnis, pemuda ini merintis usaha hinga menjadi pembicara berbagai seminar bisnis, khususnya di bidang digital marketing dan periklanan. Namanya Dedi Priansyah, CEO Borneo Digital Marketing sekaligus pemilik Olshop Fashion Borneo Online dan Borneo Laundry.
Bermula secara tidak sengaja, ia melihat ada seorang pemilik usaha yang mengunggah di grup medsos, meminta dibuatkan alamat dengan program aplikasi Google Bisnisku.
“Saya lihat ada yang posting di Facebook. Orang ini minta tolong dibuatkan alamat tempat usahanya dengan program aplikasi Google Bisnisku. Saya buatkan. Caranya saya ambil titik koordinat alamatnya dengan HP lalu saya kerjakan di rumah,” kisah pemuda yang kini mengambil kuliah S2 Jurusan Ilmu Komunikasi di salah satu universitas di Jakarta ini.
Lambat laun, dari mulut ke mulut, akhirnya kemampuan Dedi mulai dikenal masyarakat Samarinda. Dia pun menjadi buruan pelaku usaha. Kliennya pun tidak hanya datang dari pengusaha UMKM. Ada juga perusahaan besar.
Dengan kemampuan yang dimiliki, Dedi mulai membuka jasa pemasaran lewat Facebook dan Facebook Live. “Alhamdulillah dari mulut ke mulut, akhirnya banyak yang minta dibuatkan alamat usaha berbasis aplikasi Google Bisnisku. Nah, dari sana, saya baru berani pasang tarif. Kalau untuk usaha kecil itu Rp 100 ribu. Kalau kelas perusahaan mulai dari Rp 500 ribu sampai Rp 1 jutaan. Dari membuat lokasi titik bisnis, saya kembangkan lagi, membuat akun FB untuk bisnis dan lain-lain,” ucapnya, saat ditemui Headlinekaltim.co di rumahnya di Jalan AW Sjahranie, Sempaja, Kota Samarinda, Kaltim, Sabtu 19 September 2020.
Pada pertengahan tahun 2017, Dedi mulai membuka beberapa usaha advertising hingga mendulang sukses. Karena kesuksesannya inilah, ia kerap kali diundang untuk mengisi berbagai seminar bisnis khususnya yang berkaitan dengan digital marketing.
“”Mayoritas aktivitas di UMKM, mengisi workshop, seminar pelatihan tentang digital marketing. Targetnya adalah UMKM dan mayoritas dari CSR. Selain itu juga fokus trainer di masyarakat,” kata Dedi.
Momentum Pilkada juga menjadi ‘lahan basah’ buat Dedi Priansyah. Dia digandeng salah satu pasangan calon kepala daerah yang berlaga di Pilkada Samarinda 2020 untuk menggarap promosi hingga iklan media.
“Klien saya banyak di Pilkada atau pemilu. Mulai dari DPR RI, DPD RI, DPRD Kaltim sampai Pilwali Samarinda sekarang ini. Untuk Pilkada Samarinda, saya sudah kontrak kerja sama untuk jasa media promosi. Sampai tahapan ini, sudah kami serahkan akun medsos Paslon tersebut kepada KPU,” ungkap Dedi.
Kepada klien politiknya, Dedi memberikan edukasi untuk tidak terlalu fokus menghambur uang untuk digital branding. “Digital branding ini kan hanya di awal saja, karena dia secara popularitas atau elektabilitas belum terkenal. Itu tugas saya sebagai digital marketing,” katanya.
Momentum Pilkada serentak di tengah pandemi COVID-19 ini, lanjut Dedi, tidak membawa pengaruh pada omzet usahanya. Bahkan saat ini, omzetnya justru melejit.
“Momennya pas, jadi walaupun pandemi COVID-19, justru malah meningkat. Misalnya saya sudah kontrak dengan Paslon senilai Rp 100 juta untuk biaya iklan. Biaya itu akan saya habiskan, saya ambil jasa saja karena saya sebagai advertise. Fee sebesar 15 persen, artinya saya dapat Rp 15 juta,” bebernya.
Satu hal penting yang disampaikan Dedi, menjadi seorang pengusaha harus memiliki kejujuran dan integritas untuk dapat meraih kesuksesan.
Penulis : Ningsih