src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js"> Cabai, Rahasia Umur Panjang dan Kesehatan Jantung

Cabai, Rahasia Umur Panjang dan Kesehatan Jantung

3 minutes reading
Monday, 23 Sep 2024 14:41 73 gleadis

HEADLINEKALTIM.CO – Cabai, salah satu bahan pokok yang sering digunakan dalam masakan, tidak hanya memberikan sensasi pedas pada makanan tetapi juga menyimpan berbagai manfaat kesehatan yang luar biasa. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rutin mengonsumsi cabai tidak hanya memperkaya cita rasa makanan tetapi juga dapat memperpanjang umur serta menurunkan risiko penyakit berbahaya.

Menurut para ahli dilansir Detik.com, kandungan capsaicin dalam cabai berperan penting dalam memberikan efek positif bagi kesehatan. Selain memberi rasa pedas, capsaicin memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan yang membantu melindungi tubuh dari penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan kanker.

Sebuah penelitian yang dikutip dari American Heart Association (AHA) menyebutkan bahwa orang yang rutin mengonsumsi cabai rawit memiliki risiko kematian yang lebih rendah, terutama akibat penyakit jantung dan kanker. Penelitian tersebut mengaitkan hal ini dengan kandungan capsaicin yang membantu mengurangi peradangan dan menyeimbangkan kadar glukosa dalam darah, yang pada akhirnya memperbaiki kesehatan kardiovaskular.

Dalam studi lain yang dilaporkan oleh Science Focus, para peneliti mengamati lebih dari 500 ribu subjek di berbagai negara, termasuk China, Amerika Serikat, Iran, dan Italia. Hasilnya, konsumsi cabai secara rutin dikaitkan dengan penurunan risiko kematian sebesar 26 persen akibat penyakit jantung dan 23 persen akibat kanker. Selain itu, konsumsi cabai juga mampu menurunkan risiko kematian dari berbagai penyebab hingga 25 persen.

Data dari lebih dari 570 ribu peserta yang dianalisis dalam studi ini menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi cabai lebih sering memiliki harapan hidup yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang jarang atau tidak pernah makan cabai. Meski hasil ini sangat menggembirakan, para peneliti tetap menyarankan agar penelitian lebih lanjut dilakukan untuk menentukan berapa banyak cabai yang harus dikonsumsi agar manfaat ini dapat dirasakan secara maksimal.

Senyawa capsaicin yang terkandung dalam cabai telah terbukti memiliki sejumlah efek positif bagi tubuh. Selain memberikan rasa pedas, capsaicin memiliki kemampuan untuk menurunkan peradangan dalam tubuh dan berfungsi sebagai antioksidan. Manfaat ini membantu mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas yang dapat menyebabkan berbagai penyakit degeneratif, seperti kanker dan penyakit jantung.

Capsaicin juga diketahui dapat membantu mengatur kadar glukosa dalam darah, yang sangat penting bagi mereka yang rentan terhadap diabetes atau masalah metabolisme lainnya. Selain itu, efek termogenik dari capsaicin dipercaya mampu meningkatkan metabolisme tubuh, yang berkontribusi pada pengendalian berat badan dan kesehatan secara keseluruhan.

Meskipun penelitian yang ada menunjukkan manfaat besar dari konsumsi cabai, para ahli masih menekankan pentingnya studi lebih lanjut untuk memastikan seberapa besar dampak yang diberikan dan berapa dosis cabai yang harus dikonsumsi. Sebab, hingga saat ini belum ada angka pasti mengenai jumlah konsumsi yang diperlukan untuk mendapatkan manfaat tersebut.

Bagi mereka yang memiliki toleransi rendah terhadap makanan pedas, memulai dengan porsi kecil cabai dalam makanan sehari-hari dapat menjadi pilihan yang bijak. Terlepas dari rasa pedas yang kadang membuat beberapa orang enggan, manfaat kesehatan yang ditawarkan cabai tidak bisa diabaikan.

Cabai tidak hanya menjadi bumbu wajib dalam kuliner Indonesia, tetapi juga menjadi bagian penting dari gaya hidup sehat yang berpotensi memperpanjang umur. Dengan berbagai penelitian yang mendukung manfaat kesehatannya, cabai layak mendapatkan tempat istimewa di meja makan kita setiap hari.

Artikel Asli baca di Detik.com

 

Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim

LAINNYA