26.1 C
Samarinda
Wednesday, October 16, 2024

BRIDA Kukar Gelar FGD Penataan Pasar Semi Modern Tangga Arung

HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kukar menggelar Forum Group Discussion (FGD) kajian penataan pasar Semi Modern Tangga Arung. FGD digelar di ruang rapat Sekda Kukar, Kamis 12 September 2024.

Dalam FGD, kajian penataan pasar Semi Modern Tangga Arung kali ini dipaparkan Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) sebagai mitra penelitian BRIDA.

Kepala BRIDA kukar, Maman Setiawan yang hadir di acara tersebut, mengungkapkan FGD terkait kajian penataan pasar Tangga Arung, sangat diperlukan sebagai masukan pemikiran yang berdampak positif untuk masyarakat.

“Pasar Tangga Arung sedang proses pembangunan, prinsip idealnya ada pedagang ada pembeli, sehingga perekonomian pasar juga akan semakin bergeliat,” sebut Maman.

Jika pasar Tangga Arung dikelola swasta, sesuai dengan kajian tim ahli, maka patut dipertimbangkan, bagaimana nantinya melakukan perawatan pasar, pusat parkir atau kebersihan pasar. Sehingga bisa memberikan dampak penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dan pasar Tangga Arung nantinya, bakal ramai pengunjung yang membeli jika hal tersebut benar-benar dikelola secara profesional.

Maman mencontohkan, pasar Mangkurawang yang memiliki potensi sangat besar, akan sangat disayangkan apabila barang yang dijual hanya sedikit pilihan yang membuat pembeli enggan ke pasar.

“Jika nantinya, pengelolaan pasar Tangga Arung bagus, ada nilai lebih tersendiri di masyarakat, Apa yang dibutuhkan tersedia, pasti masyarakat akan sering ke pasar,” jelasnya.

Tim peneliti Polnes yang hadir terdiri Muhammad Kiswanto, Surahman dan Prapdopo. Mereka bergiliran memaparkan kajian dari penelitian Polnes periode Juli-Agustus 2024 di Pasar Tangga Arung.

Surahman menyebut, diperlukan kualitas manajemen pengelolaan pasar tangga arung yang transparan. Karena di pasar, sumber PAD yang menguntungkan Pemkab Kukar, untuk itu tingkat kebersihan sampah pasar harus diperhatikan.

“Di pasar kebersihannya harus diperhatikan, dengan menyediakan fasilitas pendukung seperti tempat pembuangan sampah dan pengelolaan limbahnya,” jelasnya.

Dalam hal pengelolaan pasar modern secara profesional, bisa dikelola melalui Unit Pelaksana Tugas (UPT) atau pihak ketiga seperti swasta. Pemetaan zonasi kios juga harus dilakukan, mana pasar basah dan kering.

Peneliti lainnya, Prapdopo menambahkan, pedagang sering mengambil keputusan sendiri, untuk penyelesaian masalahnya melalui forum pedagang pasar. Karena lambatnya penanganan dari pengelola pasar.

“Ada yang tidak puas, dengan manajemen pengelolaan pasar. Tingkatkan manajemen pasar. Pelatihan peningkatan SDM hingga bantuan. Kebersihan manajemen berkala, serta standarisasi toilet yang memadai,” sarannya.(Andri)

 

Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim

- Advertisement -

LIHAT JUGA

- Advertisement -

TERBARU

POPULER