HEADLINEKALTIM.CO, TENGGARONG – Sebanyak 50 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang mengikuti program santri di Pesantren Taubatan Nasuha Lapas menjalani prosesi wisuda Tahfidz Qur’an pada Sabtu 18 Januari 2025.
Saat menyaksikan dan memberikan ceramah acara lulusan program Tahfidz Qur’an bagi penghuni Lapas Kelas II A Tenggarong, Ust Aspian Noor Nurdin menyampaikan, program pengelolaan Lapas Tenggarong sangat bagus. Penghuni diberikan program pengembangan Tahfidz Qur’an.
“Diharapkan WBP yang mengikuti program ini, nantinya saat bebas bisa berperan aktif di masjid-masjid,” jelas Aspian, Sabtu 18 Januari 2025.
Program tersebut dimulai pada tahun 2022 lalu. “Wisuda kali ini adalah wisuda keempat kalinya, sejak ada program tersebut, sudah 136 orang WBP yang mengikuti program santri Lapas, lulus tahfidz qur’an,” ucap Kalapas Tenggarong, Suparman.
Suparman melanjutkan, program santri Lapas ini adalah salah satu metode rehabilitasi dalam bentuk kegiatan kerohanian. Kegiatan yang dirangkai dengan tabligh akbar dalam rangka memperingati Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW ini terkesan istimewa karena dihadiri oleh inspektur Wilayah IV Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Endang Lintang Hardiman.
Endang Lintang Hardiman mengaku sangat prihatin Lapas rata-rata over kapasitas didominasi kasus Narkoba. “Dengan program santri penghuni Lapas, ini saya berharap dapat menjadi pemutus mata rantai peredaran dan penyalahgunaan narkoba di masyarakat,” ungkapnya.
Pada kesempatan ini juga diberikan penghargaan terhadap lima orang santri yang telah selesai melaksanakan ujian hafalan Alquran.(Andri)
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim