HEADLINEKALTIM.CO, SENDAWAR – Meski telah 25 tahun berdiri sebagai kabupaten hasil pemekaran dari Kutai, kondisi infrastruktur jalan di Kutai Barat (Kubar) menuju Kutai Kartanegara (Kukar) masih menjadi keluhan utama masyarakat. Hingga tahun 2024, ruas jalan Nasional Trans Kalimantan yang menjadi jalur utama penghubung dua wilayah ini dinilai belum sepenuhnya memadai.
Kondisi jalan yang berlubang dan berdebu membuat warga lebih memilih melewati jalur alternatif, yakni “Tol Akasia” atau jalan perusahaan dari Kecamatan Mook Manaar Bulatn (Kubar) menuju Kota Bangun (Kukar). Jalur ini dinilai lebih cepat dan lebih nyaman dibandingkan jalan nasional.
“Sejak Kutai Barat berdiri, sampai sekarang, tidak ada yang namanya jalan ini bagus,” ungkap Alex, warga Kecamatan Jempang, Kubar, Kamis (21/11/2024). Ia mengingat momen pada tahun 2021 ketika kendaraan harus antre panjang akibat kondisi jalan yang rusak berat.
Meski beberapa perbaikan telah dilakukan, Alex menegaskan bahwa jalan di wilayah Kecamatan Siluq Ngurai, Jempang, hingga Bongan masih dalam kondisi memprihatinkan. “Kalau dari tugu perbatasan Kubar menuju Kukar, memang bisa dibilang mulus meski ada sedikit kerusakan. Tapi yang di wilayah Kubar ini parah sekali. Jalannya berlubang dan berdebu,” tambahnya.
Sebagai salah satu wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), Alex berharap pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap infrastruktur jalan di Kutai Barat. Ia meminta pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto untuk lebih serius membenahi masalah ini.
“Jangan sampai ujung sana diperbaiki, sini rusak. Begitu terus dari dulu. Kami di Kaltim ini juga butuh perhatian,” kata Alex penuh harap.
Alex juga menyinggung kondisi jalan menuju wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). Menurutnya, akses dari Mahulu ke Samarinda yang melewati Kubar juga mengalami kerusakan parah.
“Saudara-saudara kita di Mahulu harus melewati Kubar untuk ke Samarinda. Jalan di sana sudah hancur, ditambah jalan di Kubar menuju Samarinda juga sama buruknya. Mohon pemerintah mendengar keluhan kami,” tutup Alex.
Untuk diketahui, jalan dari Kutai Barat menuju Samarinda memiliki panjang sekitar 315 kilometer. Sementara, ruas jalan dari Kubar menuju Mahakam Ulu membentang sejauh 143 kilometer.
Artikel Asli baca di rri.co.id
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim