HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Sejak penandatanganan pakta integritas dan deklarasi kampanye damai serta penetapan nomor urut, Polresta Samarinda melakukan pengamanan khusus kepada masing-masing pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda.
Tidak main-main, Polresta Samarinda bahkan sudah menyiapkan pengawal pribadi masing-masing Paslon. Walpri ini direkrut dari anggota Polri terlatih dan memiliki standar kemampuan tinggi untuk pengamanan.
Personel Polri yang terpilih menjadi Walpri telah mengikuti serangkaian latihan-latihan khusus, mulai dari latihan menembak, mengemudi hingga latihan ketika terjadi eskalasi dan bagaimana cara melakukan evakuasi.
Selain itu, mereka juga melalui tes psikologi dan pemahaman soal protokol kesehatan.
“Sebelumnya memang sudah kami siapkan, mereka adalah anggota Polri terlatih dan memiliki kemampuan khusus pengamanan kepala daerah,” ucap Kabag Ops Polresta Samarinda Kompol Erick Budi Santoso SIK.
Erick membeberkan, personel Walpri untuk tiga pasangan calon berjumlah 12 orang. Setiap calon wali kota dan wakilnya, dikawal oleh dua orang anggota Polri.
Erick juga menjelaskan pihaknya bersama Bawaslu dan Kejaksaan tergabung dalam sentra penegakan hukum terpadu (Gakumdu) siap menindak setiap pelanggaran Pilkada. Baik pelanggaran secara langsung maupun di media sosial.
“Terkait black campaign, akan ditangani oleh Gakumdu yang memiliki tugas dan kewenangan terpadu, sehingga jika ada laporan pelanggaran, akan ditindaklanjuti dengan menggunakan undang-undang pemilu. Jika pelanggaran terjadi di medsos, maka akan kita kaji dengan menggunakan Undang-undang ITE,” kata dia.
Disinggung soal potensi wilayah rawan, Erick menyebutkan khusus untuk wilayah Samarinda, pihaknya sudah melakukan pemetaan, terutama untuk pengamanan TPS.
Menurutnya ada tiga pembagian kelompok, yaitu tingkatan rawan, sedang dan sangat rawan.
“Kami buat tiga tingkatan untuk pemetaan lokasi rawan ini. Tapi rawan di sini bukan rawan Kambtibmas ya, akan tetapi daerah tersebut lokasinya jauh. Salah satu wilayah yang kami anggap sangat rawan adalah Berambai,” tukasnya.
Untuk mencapai TPS di wilayah Berambai, lanjut dia, kita harus melewati daerah Kukar yaitu Tenggarong Seberang dan daerah L, baru sampai ke Berambai.
“Jarak tempuh sampai ke sana sekitar 3 jam, itu yang kita anggap daerah rawan. Kondisi alam yang jauh untuk sampai di sana,” tandasnya.
Penulis : Ningsih
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim