23.4 C
Samarinda
Monday, October 7, 2024

Video Lama di Thailand Dibikinkan Narasi Konflik Antarkelompok, Ini Kata Kapolresta Samarinda

HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA –Warga Samarinda digegerkan dengan beredarnya informasi tentang perkelahian dan penyerangan antarkelompok warga di Kota Samarinda.

Informasi yang disebar melalui aplikasi Whatsapp memperlihatkan beberapa tangkapan layar pesan disertai video dari Closed Circuit Television (CCTV) yang mempertontonkan aksi perkelahian dua pria dengan senjata tajam (sajam).

Dalam video tersebut, seorang pemuda berpakaian putih terbaring tak berdaya setelah ditikam beberapa kali di bagian tubuhnya oleh seseorang berbaju hitam yang kemudian kabur menggunakan kendaraan motor.

Terdapat tulisan pesan imbauan yang diteruskan berkali-kali kepada masyarakat Samarinda agar tidak menggunakan pakaian warna hitam.

Namun, setelah ditelusuri melalui mesin pencarian Bing, ditemukan, ternyata video berdurasi 20 detik itu merupakan video lama yang diunggah pada tahun 2017 di mana aksi perampokan terjadi di Thailand.

Tak lama kemudian, beredar video berdurasi 22 detik menunjukkan seorang pemuda bernama Candra meminta maaf kepada warga yang telah ia catut dalam narasi menggegerkan tersebut.

“Saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada warga Padaelo atas kesalahan yang saya buat di Busam, dengan segenap hari saya meminta maaf, dan yang berkenan warga Padaelo memaafkan kesalahan saya,” ucapnya.

Akibatnya, sejumlah warga meminta pihak kepolisian menindak pelaku secara hukum.

Kapolresta Samarinda Kombe Pol Ary Fadli menuturkan harus dilakukan penyelidikan lebih lanjut motif pelaku penyebar informasi tersebut. Pasalnya, penindakan hukum tidak bisa serta merta dilakukan.

Namun, memang perlu tindakan preentif dan preventif, serta pembinaan.

“Harus diperiksa dulu, karena penindakan hukum tidak bisa serta merta, harus dicari tahu dulu tujuannya. Pertama akan kita lakukan pembinaan, kemudian tindakan preentif dan preventif. Baru bisa dilakukan penindakan secara hukum,” ungkap Ary Fadly melalu sambungan seluler, Senin 5 Desember 2022.

Perwira polisi nomor satu di Kota Samarinda itu meminta agar kepada masyarakat lebih cerdas dalam menggunakan serta mencari informasi di media sosial. Sebab bila ternyata informasi tersebut tidak benar, maka mereka yang turut menyerbarluaskan juga bersalah.

“Cerdaslah dalam bermedia sosial, kalau mendapatkan informasi dicek kembali kebenarannya, sebelum disebarkan,” pungkasnya.

Penulis: Riski

- Advertisement -

LIHAT JUGA

- Advertisement -

TERBARU

POPULER