src="https://news.google.com/swg/js/v1/swg-basic.js"> Tren Parfum di Kalangan Gen Z dan Milenial: Dari Kesukaan hingga Kecerdasan Konsumen

Tren Parfum di Kalangan Gen Z dan Milenial: Dari Kesukaan hingga Kecerdasan Konsumen

3 minutes reading
Tuesday, 13 Aug 2024 15:01 367 gleadis

HEADLINEKALTIM.CO – Dalam beberapa tahun terakhir, dunia kecantikan di Indonesia mengalami transformasi yang signifikan, terutama di kalangan Generasi Z (Gen Z) dan Milenial. Produk parfum, yang dulunya dianggap sekadar pelengkap, kini menjadi salah satu barang yang paling diminati oleh kedua generasi ini. Laporan terbaru dari Insight Factory by SOCO mengungkapkan bahwa parfum menjadi salah satu produk kecantikan yang paling banyak dicari, bersanding dengan sunscreen dan lip balm. Dengan pertumbuhan yang pesat, kategori parfum tidak hanya sekadar trend, tetapi juga mencerminkan perubahan perilaku konsumen yang semakin cerdas.

Data dari laporan berjudul Behavior in Purchasing Beauty Categories Report menunjukkan bahwa Gen Z, yang berusia antara 14 hingga 29 tahun, menunjukkan minat yang luar biasa terhadap parfum, terutama jenis Eau de Parfum (EDP). Minat ini meningkat hingga 304 persen pada tahun 2023, sedangkan Milenial mencatatkan peningkatan 160 persen. Selain itu, Gen Z juga menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap hair mist, dengan peningkatan mencapai 227 persen.

“Parfum itu populer, tapi lebih populer tabir surya, dan kalau dilihat dari mana asalnya? Gen Z yang membeli produk ini,” ujar Amanda Mandee Melissa, VP Data Management & Business Intelligence Social Bella, dalam konferensi pers yang berlangsung di Jakarta beberapa hari lalu seperti dilansir dari liputa6.

Salah satu hal menarik yang terungkap dalam laporan tersebut adalah perbedaan mendasar antara perilaku belanja Gen Z dan Milenial. Gen Z cenderung lebih mengutamakan fungsi, kualitas, dan harga produk daripada sekadar brand. Hampir setengah dari responden Gen Z (48 persen) mengeluarkan kurang dari Rp150 ribu per transaksi, sementara hanya 34 persen Milenial yang mengeluarkan jumlah yang sama. Sebanyak 28 persen Milenial menghabiskan lebih dari Rp300 ribu per transaksi, sementara Gen Z hanya 17 persen.

“Secara penghasilan, Milenial memang lebih besar karena pada fase usia yang matang, tapi perbedaannya bukan itu saja. Milenial cenderung mengutamakan brand dalam membeli produk kecantikan,” jelas Amanda.

Hal ini menunjukkan bahwa Gen Z lebih cerdas dan selektif dalam memilih produk, sering kali memanfaatkan ulasan dari beauty influencer sebelum memutuskan untuk membeli.

Peningkatan literasi kecantikan di Indonesia sangat terasa. Sekitar 77 persen konsumen kecantikan kini membaca ulasan sebelum membeli produk. Gen Z khususnya lebih berpengetahuan mengenai kandungan produk yang dicari, seperti centella, salicylic acid, dan niacinamide. Kemudahan akses informasi melalui media sosial telah menjadi pendorong utama di balik perubahan ini.

Amanda menjelaskan, “Literasi kecantikan di Indonesia meningkat pesat berkat kemudahan akses informasi yang semakin luas di dunia digital, terutama melalui media sosial.”

Tren kecantikan saat ini juga semakin mengarah pada inovasi yang lebih tinggi. Hybrid makeup, yang tidak hanya mempercantik tetapi juga merawat kulit, serta pre-juvenation skincare, menjadi perhatian utama. Konsep skinification, yang mengutamakan perawatan menyeluruh untuk wajah, tubuh, dan rambut, mulai berkembang di Indonesia. Hal ini menciptakan peluang bagi produk perawatan tubuh dan rambut yang berbahan aktif untuk memasuki pasar dengan lebih agresif.

Artikel Asli baca di Liputan6.com

 

Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim

LAINNYA