HEADLINEKALTIM.CO, SAMARINDA – Jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Timur, hari ini, Jumat 21 Agustus 2020 menembus angka 2.892 kasus dengan penambahan 195 kasus baru.
Tingginya kasus Covid-19 ini akibat adanya transmisi lokal yang terjadi di Kabupaten/kota se-Kaltim. Upaya petugas yang melakukan tracing kontak terhadap penularan virus tersebut kini semakin sulit.
“Di masa seperti ini, virus ada di sekitar kita. Penularan juga semakin tinggi. Kemampuan tracing juga semakin sulit untuk bisa kita ketahui. Siapa yang menyebabkan dan siapa yang menularkan,” ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Kaltim, Andi M Ishak.
Andi menegaskan, kondisi ini menuntut kewaspadaan masyarakat menjaga diri dan keluarga masing-masing agar tak tertular Covid-19.
“Kami selalu menyampaikan untuk menjaga diri kita dan keluarga dengan menerapkan protokol kesehatan. Seolah ini mudah diucapkan, tapi kenyataannya sangat sulit. Karena tingkat kedisiplinan kita menyelenggarakan protokol begitu mengkhawatirkan,” ujar Andi.
Tidak disiplinnya masyarakat menerapkan protokol kesehatan, menyebabkan kasus Covid-19 di Kaltim akan semakin tinggi.
Dengan kondisi tersebut, dikatakan Andi, Satgas akan tetap berupaya menemukan kasus-kasus terduga Covid-19 dengan pengujian laboratorium.
“Mudah-mudahan kapasitas pengujian laboratorium kita terus bertambah sehingga proses identifikasi semakin cepat. Kita harap, pekan depan, barang yang sudah kita pesan sudah datang memperkuat kapasitas pengujian laboratorium kita,” kata Andi.
Hari ini juga dilaporkan kasus meninggal Covid-19 di Kaltim bertambah 5 kasus. Yakni, berasal dari Balikpapan 4 kasus dan Samarinda 1 kasus. Total kasus meninggal kini 105 kasus.
Sedangkan, kesembuhan di Kaltim mencapai 1.774 kasus atau ada penambahan 53 kasus pada hari ini.
Andi menjelaskan Satgas terus berupaya memberikan perawatan kepada pasien terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala sedang dan berat di rumah sakit.
“Kami juga berupaya memenuhi hak-hak petugas kesehatan yang memberikan layanan. Syukur Alhamdulillah, kewajiban pemerintah memberikan insentif kepada tenaga kesehatan sudah bisa kami realisasikan baik itu di RSUD Kanudjoso dan RSUD AWS melalui Pemprov itu sudah kami selesaikan,” jelas Andi.
Dana insentif tenaga kesehatan kedua rumah sakit tersebut baru 60 persen dicairkan dari pemerintah pusat yang cukup untuk dua bulan sampai tiga bulan tahap pertama.
“Semoga ini memberi lebih kuat lagi motivasi bagi tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan maksimal. Dan kami percaya, mereka melakukan tugas kewajiban sebaik-baiknya bahkan sampai mengorbankan jiwa dan suatu perjuangan yang patut kita apresiasi,” jelas Andi.
Penulis: Amin
Berita Terkini di Ujung Jari Anda! Ikuti Saluran WhatsApp Headline Kaltim untuk selalu up-to-date dengan berita terbaru dan Temukan berita populer lainnya di Google News Headline Kaltim